Setiap tanggal 1 Mei diperingati sebagai Hari Pekerja Internasional (International Workers Day) yang kini telah dirayakan di berbagai negara dan sering disebut pula dengan nama May Day.
Terkait dengan itu, seringkali dipertanyakan tingkat kesejahteraan dan ketidakadilan serta angka pengangguran di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Di Indonesia sendiri, hari ini dimanfaatkan oleh para aktivis, buruh (pekerja), dan berbagai stakeholders yang terkait dengan dunia pekerja. Mereka menyuarakan aspirasi melalui aksi unjuk rasa.
Sekilas tentang May Day
Sejarah perjuangan kaum pekerja atau buruh di dunia, diawali di Amerika Serikat dan Perancis dimana pada saat itu, kondisi para pekerja sangat memprihatinkan.Â
Di sisi lain, terjadi pertumbuhan pesat produksi yang dihasilkan oleh industri-industri di sana yang mana tenaga kerja diekploitasi sedemikian untuk meraih keuntungan maksimum.
Di Amerika Serikat, perjuangan para buruh sudah dilakukan di akhir abad ke-19. Â Perjuanga ini dipicu karena kondisi pekerja yang buruk, Â minimnya keselamatan, dan jam kerja yang panjang namun upahnya sangat rendah.
Puncak perjuangan kaum buruh di Amerika Serikat terjadi pada tahun 1886 yang dikenal dengan peristiwa Haymarket Affairs di Chicago.
Protes berujung bentrok antar para pekerja dengan polisi yang mengakibatkan banyak korban berjatuhan di kalangan para pekerja yang menuntut hak dan meminta keadilan.
Perjuangan para pekerja juga terjadi di Perancis. Di tahun 1889, para buruh dari beberapa negara melakukan kongres pertama di Paris, Perancis.
Dalam kesempatan itu, tanggal 1 Mei dijadikan sebagai hari buruh internasional untuk mengenang korban para pejuang pekerja di Haymarket, Chicago.