Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupku, kuhabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Electronic Road Pricing: Siapa Untung, Siapa Buntung?

11 Januari 2023   12:54 Diperbarui: 22 Januari 2023   12:58 1734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Electronic Road Pricing (ERP) di Singapura (dok foto: kompas.com/Josephus Primus)

Rencana pemberlakuan Eletronic Road Pricing (ERP) atau jalan berbayar elektronik di sejumlah ruas jalan di Jakarta, sebenarnya bukan hal baru. 

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek atau BPTJ, malah telah menargetkan untuk memberlakukan ERP ini di tahun 2020 lalu. Bahkan pernah diujicobakan di tahun 2015.

Dua tahun berlalu, tanpa pemberitaan. Tetiba, muncul  lagi dengan alasan untuk mengurangi kemacetan lalulintas di sejumlah ruas jalan protokol yang semakin macet. Dan seperti biasa, pro kontra pun muncul, bersamaan dengan pemberitahuan maksud tersebut kepada publik.

Kompas.com, (18 November 2019) pernah menurunkan artikel terkait rencana pemberlakuan ERP ini. 

Saat itu, bahkan Bambang Prihartono selaku ketua BPTJ menargetkan, ERP diberlakukan tak hanya di Jakarta tetapi meluas hingga Depok, Bekasi dan Tangerang. Ditambah lagi dengan area yang ada di perbatasan Jabodetabek.

Usaha untuk Mengatasi Kemacetan

Melihat rencana yang telah memakan waktu lama, dan belum diberlakukan tentu saja menimbulkan pertanyaan-pertanyaan, khususnya bagi masyarakat yang bakal menggunakan jalur jalan berbayar tersebut.

Kompleksitas kemacetan lalulintas di Jakarta, membuat mayoritas masyarakat menjadi skeptis dengan berbagai perencanaan dari pemerintah. 

Sebab, bukan baru kali ini pemerintah meluncurkan program-program untuk mengatasi kemacetan lalu lintas, utamanya di Jakarta dan sekitarnya.

Bus Transjakarta khusus untuk wanita (dok foto: transjakarta.co.id)
Bus Transjakarta khusus untuk wanita (dok foto: transjakarta.co.id)

Beberapa program Pemerintah setempat yang masih diingat oleh publik antara lain 3 in 1. Program ini dibuat oleh Gubernur Sutiyoso. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun