Ia berkeyakinan bahwa alam yang kita lihat bukanlah realitas yang sebenarnya, jadi ada dunia indra atau dunia nyata dan dunia gagasan.Â
Memasuki dunia ide membutuhkan banyak energi mental, dan untuk melakukan ini, orang harus melakukan banyak hal, termasuk melepaskan kehidupan biasa dan mengendalikan nafsu mereka. Ia juga menyatakan bahwa jiwa manusia terdiri dari tiga tingkatan.Â
Yakni akal, perasaan atau keinginan dan nafsu. Pikiran, yang merupakan bagian dari tingkat jiwa tertinggi, dapat digunakan untuk memahami ide dan mengatur bagian lain dari "tingkat jiwa".
3. Aristoteles
Aristoteles hidup dari tahun 384-322 SM yang merupakan murid terbaik Plato selama 20 tahun. Aristoteles suka bepergian jauh ke berbagai tempat dan menjadi guru Pangeran Alexander sampai dia menjadi Raja Alexander Agung.Â
Seperti gurunya Plato, dia mendirikan sebuah sekolah bernama Lyceum. Aristoteles dikenal sebagai pemikir kritis karena ia banyak melakukan penelitian dan aktif mengembangkan ilmu pengetahuan sepanjang hidupnya.Â
Dia mencurahkan perhatian terbesarnya pada ilmu alam dan kedokteran. Sebelum kematiannya, Aristoteles meninggalkan banyak tulisan ilmiah yang masih menjadi landasan teori hingga saat ini, mulai dari ilmu alam, masyarakat dan negara, sastra, seni hingga kehidupan manusia.
Tulisan-tulisan Aristoteles yang paling terkenal adalah tentang logika, yang disebut analitik. Saat digunakan saat ini, analisis ini cenderung menunjukkan kondisi yang harus dipenuhi oleh suatu pemikiran agar ditakdirkan untuk mencapai kebenaran.
4. Thales
Thales adalah seorang tokoh filosofis yang berasal dari wilayah Miletus Yunani Kuno, diyakini telah ada antara tahun 624 dan 548 SM. hidup Ia dianggap sebagai orang pertama yang mencoba mencari jawaban atas pertanyaan tentang asal usul alam semesta.Â
Dia tinggal di setiap pulau dan memandangi lautan luas setiap hari, maka lahirlah penglihatan itu. Thales pernah melakukan perjalanan ke Mesir dan menyaksikan bahwa air Nil digunakan oleh penduduk terutama untuk keperluan pertanian.Â
Itu sebabnya dia percaya bahwa air adalah asal dari segala sesuatu di dunia. Air yang selalu bergerak merupakan dasar kehidupan manusia. Maksudnya benar, bukan? Karena memang benar manusia tidak bisa hidup tanpa air.
5. Anaximenes
Berbeda dengan Thales, Anaximenes, yang hidup dari tahun 585 hingga 528 SM. Nyatanya, hidup bahwa dasar kehidupan makhluk hidup di alam semesta ini adalah udara.Â