Mohon tunggu...
Grace Evanda
Grace Evanda Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Atmajaya Yogyakarta

Mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemerintah Federal akan Meningkatkan Diplomasi Vaksin Virus Corona di Pasifik, Asia Tenggara

10 November 2020   10:18 Diperbarui: 10 November 2020   10:25 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source : https://www.abc.net.au/

Perlombaan global negara-negara di dunia untuk mengembangkan dan mendistribusikan vaksin COVID-19 telah mendorong terjadinya persaingan strategis.

Salah satu sumber di kalangan Pemerintah mengatakan kepada ABC bahwa pengumuman tersebut menunjukkan tekadnya untuk memperkuat pengaruh regional Australia setelah pandemi.

Awal tahun ini, Perdana Menteri Scott Morrison menyatakan Pasifik dan negara-negara lain berharap agar Australia membantu negara berkembang dalam memerangi virus ini.

Tetapi, Pemerintah China dan sektor swasta telah mencurahkan sumber daya yang sangat besar untuk memproduksi vaksin.

Para ahli mengatakan perusahaan China telah mengembangkan empat dari belasan vaksin potensial yang saat ini sedang diuji.

Beijing telah menjanjikan beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Filipina, Vietnam dan Laos bahwa mereka akan mendapatkan akses awal ke vaksin yang berhasil.

Beijing juga menyatakan keinginannya agar Indonesia yang telah dilanda pandemi dapat menjadi pusat produksi dan distribusi vaksin buatan China di seluruh wilayah.

Komitmen Pemerintah Federal sebesar $500 juta akan berada di atas anggaran bantuan yang ada, dan tidak akan didanai dengan memotong program bantuan pembangunan lainnya.

Kalangan LSM menyambut baik komitmen ini, setelah sebelumnya mengkritik kebijakan PM Morrison memotong bantuan pembangunan untuk negara berkembang.

Pendeta Tim Costello, yang memimpin koalisi LSM kelompok Kristen, menyatakan komitmen pemerintah kali ini merupakan "aksi kepemimpinan bersejarah".

"COVID-19 tidak akan berakhir bagi negara tertentu sampai semuanya berakhir di negara lain. Komitmen kali ini memberikan harapan bagi warga di negara-negara yang mungkin tidak akan mendapatkan vaksin," katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun