Setelah kami ngobrol lama, dokter anestesipun datang dan Laras disuruh keluar ruangan. Sebelum Laras pergi dia berdoa dulu, mencium kening saya, I love Yos, don't make me down.Â
Sebelum dokter menyuntikkan anestesi ke dada saya, saya menyampaikan permohonan kepada dokter. Dokter, bolehkah saya minta tolong? Iya bu, jawab dokter. Sebelum dokter menyuntikkan anestesi, bolehkah dokter melakukan ECHO kembali? Tetapi jadwal operasi ibu sekarang. Dokter, sepertinya saya sudah pulih, saya minta tolong dokter, lakukan ECHOCHARDIOGRAPHY sebelum dokter memberikan saya anestesi.Â
Bu, maaf prosedur operasi sudah dijalankan, semua sudah dipersiapkan. Dokter, jika saya salah dengan apa yang saya rasakan, saya tidak akan membantah apapun yang akan dokter lakukan terhadap saya, tetapi jika saya benar, berarti meringankan kerja dokter tidak perlu melakukan tindakan operasi. Dengan kekehnya dan keyakinan, saya berkata saya sudah sembuh, dokterpun menyetujui melakukan ECHO, saya sampaikan saya akan bayar langsung untuk ECHO, akhirnya sayapun dibawa ke ruang ECHO. Karena semua dokter sudah berkumpul saat saya mau operasi, jadi tidak sulit bagi mereka untuk menganalisa hasil ECHO, dan apa yang mereka dapatkan dari hasil ECHO, jantung saya yang bocor sudah tertutup kembali.Â
Dokter heran, dan meminta saya lagi untuk ECHO. Dokter apakah saya harus di ECHO lagi, tadi kan sudah dokter. Iya bu, sekali lagi ya bu, di ECHO. Tim dokter yang memeriksa hasil ECHO sayapun kaget melihat hasilnya, sama, jantung saya sudah tertutup. Tim dokter datang ke ruangan saya, berkata, bu apa yang ibu sampaikan benar, ibu tidak perlu operasi, jantung ibu sudah normal dan yang bocor sudah tertutup tidak ada lagi yang bocor bu. Puji Tuhan, jawabku.Â
Bu, bolehkah kami tahu selain obat yang ibu makan, apakah ada pengobatan yang ibu lakukan? Tidak dokter, saya hanya berdoa setiap hari, saat saya mengingat jantung saya, tiga atau empat kali sehari saya mengolesi minyak dan berkata dalam nama Yesus jantung saya sembuh, jantung saya tertutup. Itu saya perkatakan setiap hari dokter, khususnya di malam hari dan saya menginstal alam bawah sadar saya bahwa saya sudah sehat, saya sudah sembuh, KUASA PERKATAAN dokter dan terjadilah seperti yang saya imani, saya menjelaskan bagaimana setiap hari saya berdoa untuk jantung saya, di jam berapa dan bagaimana caranya. Dokter yang mendengarkan kesaksian sayapun paham dengan penjelasan sederhana itu. Tetapi dokter masih menempatkan saya di ruang perawatan dan masih dirawat sampai besok, dokter belum memperbolehkan saya pulang, mereka masih berjaga-jaga dan mengontrol hingga besok. Puji Tuhan, mujizat terjadi dalam hatiku. Hidupku hanya oleh karena Anugerah Tuhan semata.Â