Mohon tunggu...
Go Mobile ID
Go Mobile ID Mohon Tunggu... Konsultan - Single gateway into the world of mobile.

Full-cycle digital-agency specialized in mobile marketing. Our services: media buying, ASO, social media, and campaign optimization. gomobileagency.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Dampak Covid-19 terhadap Industri Kecantikan Dunia

9 Juli 2020   16:16 Diperbarui: 6 Agustus 2020   23:53 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Produk kecantikan telah menjadi hal yang utama bagi wanita. Namun, data menunjukkan ada penurunan penjualan sebanyak 30% pada brand kosmetik selama masa pandemi. Bagaimana industri ini beralih dari tren lama? 

Tren dan pasar industri kosmetik sangat bergantung pada penjualan offline. Sebelum COVID-19 misalnya, di Amerika hanya ada 15% toko online brand kosmetik dan sisanya offline. 

Banyak juga brand yang bergantung pada penjualan ke salon dan tenaga professional sehingga adanya karantina tentu sangat merugikan. Beberapa brand menunda launching produk terbarunya, terutama yang berencana menjual produknya lewat offline-retailers dan event.

Penundaan massal membawa pengaruh besar karena peluncuran produk baru adalah mesin bagi penjualan. Bagaimanapun, pergerakan penurunan kosmetik jauh lebih lambat dibandingkan fashion. Menurut Skypad, dibandingkan April 2019, pada April 2020 penjualan baju menurun 40% sedangkan kosmetik 30%. 

Selama karantina, orang-orang tidak memerlukan baju atau makeup, namun kebutuhan akan care beauty product dan personal hygiene justru menanjak.

1. Permintaan untuk perawatan di rumah semakin meningkat menggantikan kebutuhan salon;

2. Lebih banyak waktu merawat kulit, badan, dan rambut;

3. Lebih banyak menggunakan produk berbahan aktif karena jarang berada di luar rumah. 

Kejelasan situasi finansial di masa depan sangat menentukan daya beli.

1. Biasanya penjualan offline sangat bergantung pada customer yang ingin mencoba atau mendapatkan saran professional;

2. Takut barang palsu saat belanja online;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun