Mohon tunggu...
Goklas Nababan
Goklas Nababan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka bernyanyi dan menulis puisi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Leadership dalam Proses Pembelajaran

19 Desember 2022   00:02 Diperbarui: 19 Desember 2022   00:08 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

sehingga menggambarkan dengan jelas berbagai tugas dan kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model kepemimpinan ini dilandasi pemikiran bahwa jika berbagai permasalahan yang muncul diputuskan bersama oleh pejabat puncak dan pejabat yang dipimpinnya, maka aktivitas di dalam perusahaan akan dapat berjalan dengan lancar dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seorang guru yang mempraktikkan kepemimpinan demokratis memahami bahwa murid harus bersama meskipun berbeda karena mereka adalah bagian dari realitas kehidupan.. Pendekatan kepemimpinan ini kemungkinan besar melibatkan guru dan siswa mengembangkan koneksi berdasarkan pemahaman bersama dan rasa saling percaya. Baik dengan maupun tanpa pengawasan guru, siswa akan belajar dengan efektif.

4.Tipe Pseudo-demokratis Manipulasi pseudo-demokratis atau diplomatik adalah nama lain untuk gaya ini. Seorang pemimpin tipikal adalahseorangdemokratsemu yangsebenarnyaberperilaku demokratis tetapi hanya tampak

 

seperti itu. Misalnya, jika dia memiliki konsep, ide, atau gagasan yang ingin dia terapkan di lembaga yang dipimpinnya, dia akan mendiskusikannyadengan bawahannya. Namun, situasinya akan diatur dan diciptakan sehingga bawahan pada akhirnya akan terdesak untuk menerima konsep, ide, atau gagasan tersebut sebagai keputusan bersama (Septiani, 2019).

Orientasi Sebagai seorang pemimpin yang akan selalu melindungi, memelihara, dan menjalin hubungan yang harmonis dengan siswanya, model kepemimpinan di kelas ini bertujuan untuk mencapai dua tujuan: penyelesaian tugas dan menjaga hubungan baik antara guru dan siswa. Seorang pemimpin seperti ini bisa sangat membantu dalam beberapa situasi, tetapi mereka biasanya merupakan pilihan yang buruk bagi pemimpin kelas. Keeempat model kepemimpinan yang disebutkan di atas seringkali berjalan beriringan atau mendukung satu sama lain, bergantung pada keadaan. Dengan kata lain, untuk mengefektifkan kelas, guru harus menyesuaikan model kepemimpinan yang dibahas di atas dengan kebutuhan, tujuan, dan lingkungan fisik sekolah. Kepemimpinan situasional mengacu pada hal ini.


 

Latihan kepemimpinan sangat penting untuk pelaksanaan tugas-tugas manajemen. Kemampuan dan kesiapan seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, membimbing, menggerakkan, dan bila perlu memaksa orang atau kelompok untuk menerima pengaruh tersebut dan kemudian melakukan sesuatu yang dapat membantu tercapainya tujuan tertentu yang telah ditetapkan. pengertian pendidikan secara umum. Kepemimpinan pendidikan mengacu pada kesiapan, kapasitas yang dimiliki seseorang dalam proses mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan orang lain yang memiliki sesuatu yang berkaitan denganpenyelenggaraandan pengembangan pendidikan. Hal ini dilakukan agar semua kegiatan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan pendidikan.

Berdasarkan penelitian Sodikun (2022) menyatakan bahwa kepemimpinan yang demokratis dapat meningkatkan kinerja guru antara lain dengan mengambil keputusan melalui sistem musyawarah yang melibatkan bawahannya, bekerja meningkatkan motivasi kinerja guru, dan tetap terbuka untuk menerima kritik dan saran dari bawahannya serta bekerja. dengan mereka untuk menemukan solusi untuk setiap masalah yang mungkin timbul. Prinsip dalam lingkungan sekolah

 

memiliki ciri-ciri pemimpin yang demokratis, seperti fokus, inisiatif, kebijaksanaan, keterbukaan, pengasuhan, dan disiplin, yaitu mematuhi aturan yang ditetapkan dan menerima akibatnya jika melanggarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun