Setelah aksi yang kacau balau tersebut, kami masih sempat melihat-lihat beberapa atraksi yang ada di Taman Kota. Sabrina tampak menikmati jalan-jalan ini. Aku? Lesu tak bertenaga. Untunglah aku memakai maskerku sekarang. Jadi Sabrina tidak melihat wajahku yang cemberut kayak jerut purutÂ
Setelah mengantar Sabrina pulang, aku melewati persimpangan jalan. Dari jauh kulihat ada banyak polisi. Sepertinya ada razia. Aku memelankan laju motorku.Â
PRIIIITTT!!Â
Pak polisi menyuruhku berhenti. Ia memintaku menunjukkan kartu identitas dan surat-surat motor. Karena aku selalu membawa surat-surat tersebut, aku merasa tenang-tenang saja. Razia biasa. Tetapi apa yang dikatakan pak polisi sungguh di luar dugaanku. Aku ditilang karena knalpotku! Alasannya suaranya bising. Mengganggu. Polusi suara.
Astaga! Benar-benar tak disangka!
Aku ingat apa yang dikatakan oleh ibu Sabrina saat aku mengantar Sabrina pulang tadi.
"Bagusan motor nak Ben yang lama. Nggak bising!"
Yaaah.... Ini semua gara-gara knalpot! Pantas saja saat di motor tadi Sabrina tidak mengajakku mengobrol. Kalaupun dia mengajakku bicara, aku tidak kedengaran suaranya karena suara knalpot baruku begitu  menggelegar.
Sumpah, aku menyesal mengganti knalpotku!
* * *