Mohon tunggu...
Giri Lumakto
Giri Lumakto Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi Digital

Digital Ethicist | Pemerhati Pendidikan Literasi Digital, Teknologi, dan Budaya | Curriculum Developer for Tular Nalar from Google.org | K'ers of The Year 2018 | LPDP 2016 | STA Australia Awards 2019 | LinkedIn: girilumakto | Twitter: @lumaktonian | email: lumakto.giri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Harga Pertamax Naik, Harga Paket Internet Juga (Akan) Naik

1 April 2022   21:59 Diperbarui: 7 April 2022   12:08 1587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenaikan BBM picu kenaikan harga paket internet.| Sumber: Shutterstock/ Chayatorn Laorattanavech via Kompas.com

Pertamax, salah satu dari jenis Bahan Bakar Minyak, harganya naik per-tanggal 1 April 2022. Sedari awal harga Rp. 9.000 menjadi 12.500. Mungkin mengaitkan Pertamax dengan harga kuota internet cukup jauh. Namun dalam jejaring kelindan ekonomi, satu harga barang/jasa naik, maka akan berimbas pada kenaikan harga yang barang/jasa lain.

Ketergantungan kita atas fossil fuel atau bahan bakar fosil menjadi pendorong paket internet (akan?) naik. Semakin pesat dan banyak jumlah perangkat digital yang kita punyai. Apalagi yang terkoneksi ke internet. Akan semakin besar juga anggaran umtuk membeli paket/kuota internet. Sedang kita saat ini sulit lepas dari apa yang namanya koneksi internet. Haruskah kita juga 'puasa kuota'?

Dirangkum dari U.S. Department of Energy, data center dan server merupakan penyerap terbesar energi listrik di Amerika Serikat. Gedung-gedung besar data center dan server ini menyerap 10 sampai 50 kali lebih banyak dibanding satu lantai gedung kantor komersial. Walau jika dikalkulasi secara global, serapan energi listrik untuk industri internet belumlah signifikan.

Gedung data center ini beroperasi 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Serupa dengan komputer yang sangat besar, data center ini umumnya berisi server fisik atau virtual yang terkoneksi secara internal dan eksternal dalam jejaring dan perangkat komunikasi. Baik sistem dan perangkatnya bertujuan untuk menyimpan, mentransfer dan mengakses limpahan informasi digital.

Dengan naiknya BBM secara global akan mendorong kenaikan harga kuota internet. Seberapa mahal harga kuota internet di Indonesia sebenarnya? 

Jika ditilik dari posisi harga per 1 GB (gigabyte) kuota internet, Indonesia berada di peringkat 12 secara global. Rerata harga ada di 0,42 USD/ 1GB (Rp. 6,000). Semakin tinggi peringkat, semakin mahal harga per 1 GB.

campaign.gov.uk
campaign.gov.uk

Dengan semakin terkoneksinya kehidupan kita, mengurangi kuota internet berarti mengurangi banyak hal. Bisa jadi ada 1 atau 2 perangkat digital, HP atau smart TV yang diputus atau malah dijual. Jika tidak ingin kuota internet berkurang, pos anggaran lain sudah barang tentu akan disunat.

Internet menjadi kebutuhan dasar setidaknya kaum menengah atas perkotaan. Tidak terkoneksi sama sekali bisa jadi dianggap kudet (kurang update), anti-sosial, sampai minim jejaring karir dan niaga. 

Para pencari nafkah di kota besar, perpindahan mereka juga berarti tersedianya perangkat dan akses internet. Pun sama ilustrasinya dengan mahasiswa daerah kecil yang belajar di kota.

Walau pada awal harga kuota internet sangatlah mahal. Namun seiring penetrasi internet dan kepemilikan perangkat meningkat, semakin terjangkaulah kuota internet saat ini. Konsep ini sesuai dengan hukum Moore. Hukum ini secara singkat menegaskan, semakin canggih komputer, semakin terjangkau pula harganya.

Konsep 'terjangkau' disini akan terpengaruh oleh banyak sekali faktor. Maka, seiring naiknya BBM secara global bisa memengaruhi harga akses internet. Mau tidak mau. Suka tidak suka. Hampir semua orang akan membeli paket internet atas nama interaksi, koneksi dan aspek sosial lain.

Mengingat begitu esensialnya akses internet, wacana akses internet sebagai hak dasar digaungkan sejak 2009. Baru pada tahun 2016, Majelis Umum PBB menetapkan dengan non-binding resolution bahwa internet sebagai hak. Beberapa negara pun mengatur hak atas akses internet ini seperti Estonia, Finlandia, Perancis, dll. 

Indonesia memiliki lebih dari 204 juta internet user sampai tahun 2022. Luar biasanya, ada 370 juta perangkat digital yang mengakses internet di Indonesia. Ratusan juta internet users ini merupakan hasil penguatan penetrasi internet yang mencapai 73,7% dari total populasi. 

Figur angka ini menunjukkan dengan jelas; 1) orang Indonesia begitu terkoneksi, 2) kenaikan harga akses berdampak signifikan, 3) pengguliran wacana akses internet dijadikan hak dasar. Subsidi untuk akses internet pernah digulirkan di masa pandemi Covid-19 kemarin. Sehingga bukan tidak mungkin ada subsidi untuk akses internet di masa depan.

Salam,

Wonogiri, 1 April 2022

06: pm

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun