Mohon tunggu...
Giovanni Wira
Giovanni Wira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KKN?

Untuk KKN?

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resah kepada Warga yang Lalai Prokes, Mahasiswa Undip Temukan Solusi

6 Agustus 2021   01:00 Diperbarui: 6 Agustus 2021   01:02 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena Corona Virus Disease kini semakin mewabah di mana-mana. Virus yang berawal dari Wuhan, China ini sudah menjalar ke seluruh dunia, dan bermutasi melahirkan berbagai varian baru. Dari varian alpha yang ditemukan di London, Inggris, hingga varian delta yang ditemukan di India.

Hal ini tentu berdampak sangat buruk bagi masyarakat Indonesia. Akibat arus mudik dengan jumlah yang sangat besar karena adanya larangan kegiatan tersebut di tahun 2020, didukung dengan minimnya pengetahuan kebanyakan masyarakat tentang Covid 19, kini Indonesia terpaksa harus menjadi episentrum virus mematikan ini. 

Berbagai korban telah berjatuhan, mulai dari anak anak hingga lansia. Covid 19, tidak memandang usia, gender, suku, ras, agama, bahkan latar belakang ekonomi. Semua bisa saja terjangkit, semua memiliki resiko yang sama sama berbahaya.

Berkaca dari kondisi ini, mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2021 dengan bimbingan dr. Farmaditya, M.Si., Ph.D atas nama Giovanni Wira, berinisiatif untuk membuat Peta Kerentanan Covid 19 di wilayah RW 2 Desa Candi, Candisari, Kota Semarang, guna meningkatkan kesadaran warga setempat akan bahaya coronavirus, khususnya varian delta.

Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat pendataan warga di setiap RT pada wilayah RW 2. Dengan bersumber dari KK di setiap keluarga, maka dapat diperoleh beberapa kriteria seperti usia, pekerjaan, dan kepadatan penduduk, yang nantinya akan berguna sebagai variabel kerentanan.

Kemudian, dilanjutkan dengan menentukan batasan wilayah RT pada RW 2 Desa Candi. Batasan wilayah ini digunakan sebagai peningkatan akurasi kepadatan penduduk. Konsep dasarnya ialah, semakin sempit dan semakin banyak penduduk di suatu RT, maka tingkat kepadatan penduduk di RT tersebut akan semakin tinggi.

Hasil analisa dari seluruh data input tersebut, kemudian diolah dan diimplementasikan pada pembuatan peta menggunakan aplikasi ArcGis Map. Dengan menggunakan teknologi geolocation yang mampu menempatkan koordinat presisi dari tangkapan satelit via google earth, aplikasi ini menjanjikan validasi tinggi bagi tiap produk yang dihasilkannya.

Setelah selesai, peta ini kemudian dicetak dengan ukuran A3 dan di tempel di seluruh papan pengumuman RT di wilayah RW 2, guna meningkatkan awareness akan covid 19, khususnya di kalangan lansia.

Penulis: Giovanni Wira, Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun