Mohon tunggu...
Sirajul Huda
Sirajul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Guru les rumahan

Seorang ayah yang selalu berjuang menghebatkan anaknya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tuhan Tak Kejam, Kita yang Lalai

16 Maret 2024   10:06 Diperbarui: 16 Maret 2024   10:13 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku membayangkan bentuk siksa neraka yang paling ringan: kala telapak kaki para penghuni dipasangkan terompah, mendidihlah ubun-ubun mereka.

Dalam kitab-kitab kubaca, Tuhan tak kejam, seperti luka yang tak memaafkan pisau. Mungkin kita yang sering lalai.

Ramadhan tiba, tuk menyiram luka-luka yang terlanjur menganga.

Akankah kita memeluknya lantaran ingin menjadi yang dirindukan surga, atau membiarkannya berlalu begitu saja.

Entahlah!

Air Tawar, Padang, 16 Maret 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun