Mohon tunggu...
Barri Aryo
Barri Aryo Mohon Tunggu... Programmer - Data Engineering

Management Information System

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Durhaka kepada Orangtua: Memahami Konsekuensi dan Menemukan Solusi

3 Maret 2024   12:12 Diperbarui: 3 Maret 2024   12:22 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam keluarga, hubungan antara orang tua dan anak merupakan salah satu aspek yang sangat penting, termasuk dalam dinamika keluarga. Namun, pada kenyataannya fenomena durhaka kepada orang tua masih menjadi masalah yang relevan patut untuk diperhatikan secara serius. 

Durhaka dapat termanifestasi dalam berbagai bentuk, mulai dari penolakan terhadap otoritas orang tua hingga perlakuan yang tidak hormat terhadap mereka. Fenomena ini tidak hanya mempengaruhi hubungan keluarga secara langsung, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.

Penelitian psikologis telah menunjukkan bahwa anak yang mengalami durhaka kepada orang tua sering mengalami masalah psikologis, seperti tingkat kepercayaan diri yang rendah, gangguan emosional, dan perilaku agresif. Data pendukung dari penelitian di bidang psikologi anak dan remaja menunjukkan hubungan yang signifikan antara durhaka kepada orang tua dan masalah psikologis pada anak

Studi sosiologis telah menunjukkan bahwa konflik antara orang tua dan anak dapat memiliki dampak yang luas pada dinamika keluarga dan kesejahteraan anggota keluarga. Data pendukung dari penelitian sosiologis menunjukkan bahwa konflik antara orang tua dan anak seringkali menjadi faktor utama dalam terjadinya durhaka

Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi akar masalah durhaka kepada orang tua, menganalisis dampaknya, dan menawarkan solusi yang mungkin untuk mengatasinya.

Durhaka kepada orang tua bukanlah masalah yang bisa dianggap remeh. Durhaka kepada orang tua juga dapat diartikan sebagai perilaku yang menunjukkan ketidakpatuhan atau pengabaian terhadap otoritas orang tua. Cukup sering kita dengarkan berbagai alasan di balik tindakan tersebut, antara lain karena perbedaan generasi atau konflik nilai, kurangnya pemahaman akan pentingnya menghormati orang tua hingga pengaruh lingkungan yang tidak sehat.

Durhaka menyebabkan penderitaan emosional bagi kedua belah pihak, dari sisi orang tua maupun dari anak. Dari sisi orang tua, seringkali ada rasa merasa terhina dan diabaikan oleh anak-anak mereka. Ada juga rasa kekecewaan, kesedihan, dan perasaan tidak dihargai. Hal ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental dan emosional orang tua, serta mempengaruhi hubungan mereka dengan anak. 

Sementara anak-anak merasakan tekanan dan konflik batin karena perasaan bersalah atau tidak puas dengan peraturan dan harapan orang tua. Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang durhaka kepada orang tua cenderung mengalami masalah perilaku dan kesejahteraan psikologis yang lebih besar di masa dewas

Beberapa faktor yang dapat mendorong durhaka kepada orang tua antara lain

  • Ketidakcocokan Nilai-nilai keluarga

    Ketidakcocokan nilai antar generasi keluarga menjadi salah satu faktor terhadap sikap durhaka yang dilakukan pada anak terhadap orang tua. Ketidakcocokan ini dapat mencakup perbedaan dalam pandangan tentang kewajiban keluarga, norma-norma moral, atau ekspektasi terhadap perilaku yang dianggap pantas. Misalnya, anak yang tumbuh dalam lingkungan yang menghargai otonomi individual mungkin mengalami konflik dengan orang tua yang mementingkan tradisi dan otoritas.

  • Permasalahan atau Konflik dalam keluarga

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun