Mohon tunggu...
Gina Magfirah
Gina Magfirah Mohon Tunggu... Lainnya - Book Reviewer

Seorang polymath yang cinta novel kelas menengah (bukan kelas berat).

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Review It Ends With Us [NGERACUN]

4 Mei 2019   19:58 Diperbarui: 25 September 2020   10:08 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://ebooks.gramedia.com/

"Tidak ada yang namanya orang jahat. Kita semua hanya orang biasa yang kadang melakukan hal buruk."

Judul: It Ends With Us

Penulis: Colleen Hoover (2016)

Halaman: 484 Hal

Sinopsis

Semua bermula dari pertemuan tak sengaja di sebuah rooftop. Lily berusaha menenangkan diri setelah kematian ayahnya dan Ryle, dokter neurosurgeon tampan, mengaku sedang menepi dari tekanan pekerjaan. Sebagai dua orang asing yang tidak berencana bertemu lagi, mereka merasa nyaman saling berbagi kejujuran telanjang---cerita tentang luka masa lalu dan segala hal yang tidak pernah dibagi pada orang terdekat.

Beberapa bulan kemudian, takdir kembali mempertemukan Lily dan Ryle. Dengan mudah mereka menjadi pasangan yang nyaris sempurna dan penuh kebahagiaan. Kecuali satu hal: Ryle terlalu mencintai Lily hingga membuatnya sanggup memukuli kekasihnya hingga babak belur karena alasan cemburu.

Kebanyakan orang bertanya-tanya dan menyalahkan, mengapa Lily tidak pergi saja dan meninggalkan semuanya? Mengapa ia begitu naif memaafkan Ryle berulang kali? Mengapa ia bertahan dalam hubungan yang tidak sehat?

Namun, mengapa tidak ada yang bertanya alasan Ryle tega berbuat abusif? Bukankah seharusnya segala tudingan diarahkan pada pria yang tidak mampu mengendalikan emosi sebagai alasan melakukan KDRT?

Lalu bagaimana hubungan ini harus diakhiri?

Ngeracun

[hanya untuk orang-orang yang oke dengan spoiler]

Penantianku terhadap buku ini cukup lama, sekitar 3 tahun. Aku tidak berencana untuk membeli buku versi inggrisnya tidak lain dan tidak bukan karena buku terjemahan akan lebih murah harganya. Dan sekali lagi Colleen Hoover tidak pernah berhenti untuk membuatku menyukai buku-bukunya.

Bercerita tentang kisah Lily yang memiliki masa lalu buruk tentang orang tuanya, yaitu kekerasan ayahnya terhadap ibunya. Kekerasan itu berlangsung sepanjang hidupnya sampai akhirnya ayahnya meninggal di usianya yang menginjak 24 tahun. 

Kisah-kisah masa lalunya diceritakan lewat surat-surat yang ia tulis pada usia 15-16 tahun untuk Ellen DeGeneres -Lily adalah penggemar berat Ellen-

Selama bergumul dengan masa lalu Lily, masa kini Lily juga diceritakan lewat pertemuan-pertemuan dengan Ryle, seorang dokter bedah saraf ambisius, yang berakhir menjadi suaminya. Everything's at the perfect place for Lily, a loving and smart husband, good career, humorous bestfriends... she just couldn't ask for more.

Sampai akhirnya hal yang tidak ia duga dan hindari ternyata ia alami juga, Ryle memiliki temperamen yang buruk dan beberapa kali dengan sengaja berlaku kekerasan terhadap Lily. 

Buku ini menakjubkan, penuh dengan realitas. Mungkin sebagai orang yang tidak pernah mengalami kekerasan in many forms, kita bisa saja berpikir seperti Lily muda. "Seharusnya ibunya pergi saja dari ayahnya, sudah seharusnya Lily membenci ayahnya, atau seharusnya Lily tinggalkan saja pria abusif walaupun hot itu toh ia membenci perlakuan ayahnya dulu terhadap ibunya."

Tapi dalam cerita Lily, Colleen Hoover mencoba memberikan pengertian berbeda terhadap cara melalui semuanya dan memberikan keputusan yang realistis. 

Ryle wasn't a villain, he was just a regular human who did bad things. Lily yang bisa terus memaafkan Ryle diliputi cinta yang begitu luar biasa, ia mencoba berkompromi dengan segala pembenaran dan alasan yang ia buat sendiri. 

Memberi kesempatan berkali-kali pada Ryle karena merasa Ryle hanya korban masa lalu yang juga buruk. Semua jadi terasa tepat, kenapa Lily masih bisa terus bertahan, kenapa ibunya juga masih terus bertahan dengan ayahnya. Alasan-alasan yang banyak terjadi di kehidupan nyata.

"Aku melakukan ini pada diri sendiri."

"Aku membiarkan ini terjadi padaku."

"Aku sama seperti ibuku."

Awalnya kita disuguhkan kepada alur dimana Lily masih menjadi begitu 'realistis': ia bertahan terhadap hubungannya. Kemudian kita dibawa kepada alur yang 'benar', Lily needed to take action and choose because she was mature enough to see what's right to do. 

Novel ini begitu dewasa, Lily akhirnya diberikan  penglihatan terhadap yang harusnya ia lakukan dalam kontemplasinya, dan kerennya ia putuskan semuanya sendiri dengan bantuan kata-kata bijak Atlas, ibunya dan Allysa. 

Atlas merupakan second lead male, another hero from the past yang diceritakan lewat surat-surat masa lalunya diikuti dengan pertemuan di masa kini. Atlas menjadi salah satu pemicu juga dalam munculnya temperamen buruk Ryle karena cemburu buta. Kehadiran Atlas ini menjadi alternate romance, sehingga aku pikir Atlas diada-adakan agar di ending Lily masih bisa memiliki kisah cinta. Yah tidak jomblo-jomblo amat lah.

Lily itu sangat kuat. Berada pada hubungan abusif tentu sangat berat, aku jadi punya pandangan baru terhadap itu. Terdeskripsi dengan jelas setiap detil perasaannya lewat surat-surat yang ia tulis, begitu jujur dan menyakitkan.

"Orang diluar situasi ini sering keheranan kenapa si wanita kembali ke pria yang menyiksanya,... kupikir karena wanita itu bodoh. Kupikir karena wanita itu lemah. ... Tapi kadang alasan kenapa para wanita tersebut kembali sederhana saja yaitu karena mereka jatuh cinta."

Keputusan yang dibuat Lily pada akhirnya sangat indah, aku tidak bisa menceritakannya karena akan sangat panjang. Namun intinya perpisahannya dengan Ryle ditunjang dengan alasan-alasan yang dewasa dan penuh pertimbangan.

Jadi novel ini sebenarnya berfokus pada Lily, bagaimana perasaan dan sikap Lily terhadap masa lalunya, menghadapi hubungan, membangun karir dan menghadapi cinta lama bersemi kembali. Yang pasti alurnya sangat pas, tidak tergesa-gesa walaupun ada beberapa part yang sebenarnya tidak perlu. 

Kehadiran Atlas hanya sedikit di masa kini namun selalu pada momen-momen penting yang membuat dirinya jadi sedikit tapi bermakna. Ada salah satu ucapan paling romantis yang pernah kubaca yang diucapkan Atlas kepada Lily:

"Pada masa depan... jika ada keajaiban yang membuatmu  berada dalam posisi untuk jatuh cinta lagi... jatuh cintalah padaku. Kau masih orang yang paling kusuka, Lily. Akan selalu begitu."

Oh nooo... rasanya bakal membuat iri ketika Lily berada diantara orang-orang mencintainya dengan sepenuh hati.

Dari 1-5 aku akan memberi 4.5.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun