Mohon tunggu...
Gilbert Nathanael
Gilbert Nathanael Mohon Tunggu... Pelajar

Saya adalah pelajar di SMA Ciputra Kasih

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Pengaruh Media Sosial Terhadap Penggunaan Bahasa Indonesia di Kalangan Generasi Muda

18 September 2025   12:27 Diperbarui: 18 September 2025   12:27 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Media sosial merupakan sebuah platform digital yang memungkinkan para penggunanya untuk saling terhubung, berinteraksi, berbagi informasi, dan menciptakan konten secara daring. Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan generasi muda. Bagi mereka, media sosial bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga sarana untuk mengekspresikan diri, membentuk identitas, dan mengakses informasi dengan cepat. Selain itu, Bahasa Indonesia memiliki kedudukan sesuatu hal sebagai bahasa nasional Indonesia yang berfungsi sebagai alat komunikasi dan identitas kebangsaan yang perlu dijaga penggunaannya dengan baik dan benar, termasuk di platform digital seperti media sosial.

Dampak media sosial pada penggunaan Bahasa Indonesia di kalangan muda bersifat ganda. Di sisi positif, media sosial mendorong kreativitas, memperluas kosakata, dan menyebarkan informasi kebahasaan yang baik. Media sosial mendorong generasi muda untuk lebih kreatif dan memudahkan penyebaran informasi tentang penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, menurut Pascasarjana Unesa (2024).

Di sisi lain, ada tantangan yaitu munculnya bahasa campur, singkatan tak baku, dan gaya sangat informal. Ketidakpakeman penggunaan bahasa dipengaruhi teknologi, budaya, dan serapan asing,  Balai Bahasa Maluku (2019). Contohnya "gw/btw" menggantikan bentuk baku. Bentuk-bentuk penggunaan Bahasa Indonesia di media sosial pun beragam. Ada formal, informal/gaul, campur kode, bahasa daerah, hingga serapan asing.

Ada beberapa faktor penyebab perubahan bahasa di media sosial seperti teknologi platform yang mendorong singkatan dan emoji, paparan budaya global yang memicu serapan kata asing, dan tren viral yang cepat menular. Balai Bahasa menyebut teknologi dan pengaruh budaya/serapan asing sebagai pemicu utama perubahan ragam bahasa. Dampaknya positif karena memperkaya kreativitas dan memperluas jangkauan bahasa; namun juga negatif karena bisa menghapus nilai-nilai lokal.

Upaya pelestarian Bahasa Indonesia perlu dilakukan bersama. Salah satu caranya adalah mempromosi bahasa indonesia yang baik dan benar. Contohnya akun resmi dan pendidik mencontohkan bentuk baku, membuat konten singkat, jelas, dan menarik. Cara yang lain adalah kampanye positif dan kolaborasi dengan influencer untuk menormalisasi bahasa Indonesia yang formal.

Media sosial membuat bahasa anak muda menjadi lebih kreatif, cepat, dan beragam, tetapi juga bisa memunculkan gaya tak baku bila tak dikendalikan. Sebaiknya gunakan Bahasa Indonesia baku untuk keperluan formal seperti tugas. Kita juga tetap boleh santai saat nonformal, tapi hindari kata kasar/hoaks. Dan kita harus ingat bahwa Bahasa Indonesia adalah identitas dan pemersatu, oleh karena itu, kita harus jaga kualitasnya saat menulis dan berbicara di dunia maya.

Sumber referensi:

Harlin. 2019. Pemakaian Bahasa Dalam Media Sosial. https://balaibahasaprovinsimaluku.kemdikbud.go.id/2019/09/pemakaian-bahasa-dalam-media-sosial/

UNESA. 2024. Dampak sosial media terhadap penggunaan bahasa Indonesia di kalangan generasi muda. https://s2pendbahasadansastra.fbs.unesa.ac.id/post/dampak-sosial-media-terhadap-penggunaan-bahasa-indonesia-di-kalangan-generasi-muda

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun