Beberapa hari lalu ada satu berita viral yang cukup menggemparkan sosial media, yaitu perihal seorang pria yang diusir dari sebuah kafe hanya karena dirinya menggunakan lip balm atau pelembap bibir. Pria tersebut secara langsung ditegur oleh manajer kafe yang kemudian berujung pada pengusiran.
Usut punya usut katanya manajer kafe merasa tak nyaman oleh kehadiran pria itu yang dianggap feminim. Netizen pun berspekulasi bahwa sang manajer salah paham atas lip balm tersebut di mana fungsinya bukan seperti lipstik yang memberikan warna untuk bibir, melainkan hanya untuk melembapkan supaya tidak kering.
Tentu saja hal ini jadi pro kontra bagi netizen lain. Ada yang mendukung langkah manajer, namun tak sedikit juga yang justru mengecam karena hal tersebut sama sekali tak berhubungan dengan seksualitas seseorang.
Saya pribadi sebenarnya tak mendukung langkah kafe tersebut yang mengusir tiba-tiba hanya karena alasan tadi. Pamakaian lip balm di sini cakupannya bukan ke arah seksualitas seseorang. Tak peduli ia pria atau wanita dengan fungsi utama sebagai pelembap, ya lip balm masih dalam batas perawatan diri yang wajar.
Mari kita bahas di sini secara lebih lanjut dengan fokus ke pemakaian lip balm tadi. Tidak perlu melenceng ke arah lain, sekali lagi cukup di lip balm-nya saja.
FUNGSI UTAMA
Lip balm sama halnya seperti skincare yang bisa digunakan siapa saja tanpa memandang gender atau usia. Perbedaannya hanya di titik pemakaiannya saja, di mana skincare pada wajah, sementara lip balm pada bibir.
Mengutip dari halodoc, ada 7 fungsi lip balm di antara lain:
- Mengatasi bibir pecah-pecah
- Mencegah paparan sinar matahari
- Menghilangkan sel kulit mati
- Mencerahkan bibir
- Memberikan asupan nutrisi
- Mencegah kerusakan
- Melembapkan bibir
Nah, bisa dilihat kan bahwa fungsinya di sini pun tak hanya sekadar melembapkan saja, tapi jauh lebih luas. Jadi, jika memang ada seseorang yang memilih untuk menggunakan produk pelembap pada bibirnya, itu berarti dia memang peduli atas kesehatan bibirnya, atau memang ada kondisi khusus yang membuat harus menggunakannya.
Memang kondisi seperti apa, sih? Kita bahas lebih lanjut di sini.
KONDISI BIBIR SETIAP ORANG YANG BERBEDA
Sama halnya seperti kulit di badan hingga wajah, kondisi bibir antar individu satu dengan individu lain tak bisa disamaratakan.
"Gue sih nggak pake apa-apa tapi bibir tetep sehat tuh."
"Lebay deh sampai harus pake kayak begitu. Yang penting banyak minum air putih aja."
Ya nggak salah, tapi balik lagi ke poin di mana kondisi bibir setiap orang itu berbeda dan tak bisa dianggap sama semua. Ada orang yang memang punya kelembapan alami sehingga bibirnya sehat tanpa produk apapun, tapi akan ada juga orang yang cenderung kering hingga gelap. Kondisi inilah yang membutuhkan perawatan ekstra.
Saya sendiri misalnya termasuk ke golongan yang kering meskipun sudah banyak minum air putih dan vitamin. Belum lagi jika cuaca panas, tentu semakin memperburuk kondisi bibir.Â
Ada lagi orang yang sering merokok, yang mana kebanyakan laki-laki, akan mengalami perubahan warna pada bibir yang mengarah ke gelap. Jika terus dibiarkan bibir akan semakin hitam yang tak enak dipandang.
"Liat nih bibir gue kering dan gelap. Cowok banget, kan?"
Nah, menurut saya konsepnya nggak akan membuat kalian para cowok, pria, laki-laki, jantan, atau apapun sebutannya, menjadi lebih maskulin ataupun berbalik membuat jadi feminim.
Sekadar menggunakan lip balm karena ada kondisi yang memang mengharuskan, itu berarti kita telah peduli kepada diri sendiri, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Jadi, tak bisa harus dijulidin tanpa tahu bagaimana kondisi di belakangnya.
TUNTUTAN PEKERJAAN
Bayangkan kamu bekerja pada satu bidang yang mengharuskan bertemu banyak orang baru setiap harinya, contohnya sales atau pekerja di bidang retail. Atau kamu adalah seorang atasan yang setiap hari harus memberikan briefing kepada tim. Bisa juga bayangkan artis dan influencer yang harus selalu tampil sempurna di hadapan kamera.
Lalu, bibir kamu yang hitam, kering, dan tak terawat itu akan jadi sorotan bagi orang lain. Ada kemungkinan lho mereka akan merubah perspektif tentang kamu. Dari yang semula sebagai orang tampan dan berwibawa menjadi orang yang tak bisa merawat diri.
Ingat ya, hanya perumpaan dan kemungkinan saja, hehehe.
Ini menjadi pelajaran penting untuk bisa merawat diri karena yang merasakan hasilnya bukan kita saja, tapi orang lain. Meski bukan jadi yang utama, bukankah penampilan (dari segi apapun) akan jadi penilaian pertama? So, nggak ada yang salah dengan merawat diri bagaimanapun caranya.
PERAWATAN BIBIR YANG LEBIH DARI SEKADAR LIP BALM
Sebenarnya perawatan untuk bibir tak hanya berhenti di lip balm saja. Untuk kondisi tertentu, dengan target mencerahkan misalnya, masih ada tahapan lain yang bisa dilakukan.
Bisa melakukan scurb untuk memaksimalkan mengangkat sel kulit mati, kemudian juga bisa menggunakan serum khusus bibir untuk menutrisi agar memberikan pigmen warna alami.Â
Produk-produk seperti scrub, serum, dan lip balm ini pun sudah gampang ditemukan di berbagai toko kecantikan hingga market place (untuk pembelian online).
Jika masih bingung apa fungsi dan bagaimana cara pakainya, sudah banyak kok influencer, baik laki-laki atau perempuan, yang memberikan informasi khusus untuk perawatan bibir ini. Tinggal cari masalah yang sesuai dengan bibir kamu, dan temukan sendiri solusinya.
Oh iya perlu diingat juga bahwa untuk membuat bibir sehat yang tak kering dan hitam ini tentunya harus melakukan perawatan yang seimbang dan alami. Seperti minum air putih yang banyak, mengkonsumsi vitamin C, juga menggunakan masker wajah jika akan terpapar sinar matahari langsung di waktu yang lama.
Untuk yang merokok juga perlu sedikit perhatian karena efek untuk bibir perlahan-lahan akan membuat warna jadi gelap. Ya ini sih kembali lagi ya ke individu masing-masing ingin merawatnya dengan langkah apa.
...
Nah itu tadi sedikit banyak informasi yang bisa saya bagikan mengenai pemakaian lip balm yang bisa digunakan siapa saja tergantung dengan kondisi bibirnya. Baik itu laki-laki atau perempuan, jika memang membutuhkannya ya tinggal pakai saja. Karena sekali lagi, bahwa yang tahu bagaimana kondisi diri, termasuk bibir, ya kita sendiri bukan orang lain.
Ini menjadi pelajaran penting juga bagi siapapun bahwa merawat diri itu jangan sampai langsung dikaitkan ke seksualitas seseorang. Ya kali kan ingin tampil sebaik mungkin malah jadi dituduh yang enggak-enggak.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca ya. Terima kasih sudah berkenan singgah dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya!
-M. Gilang Riyadi, 2025-
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI