Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Leaving You Alone Behind

2 Juli 2021   18:30 Diperbarui: 2 Juli 2021   19:12 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image by liputan6.com

"Jeremi, kita udah sepakat untuk nggak membahas kejadian itu lagi, kan? Anggap semuanya nggak pernah terjadi."

Alya membawaku kembali dari ruang nostalgia. Kini dia beberapa langkah lebih maju, sementara aku masih di tempat yang sama.

"Ya, kita memang sepakat. Sampai kamu menolak laki-laki lain yang jauh lebih baik hanya untuk laki-laki seperti aku. You deserve better, Al, please."

"I don't wanna better then. Because I just want you. Only you."

"Kamu gila," jawabku cepat sembari meninggalkan dia di tempat itu. Lagi pula, jam istirahat sebentar lagi akan habis. Aku harus segera menyelesaikan pekerjaan yang tertunda.

***

"Sori ya buat kejadian malam itu," kataku pelan-pelan pada Alya, menyimpan minuman Matcha Latte yang barusan kupesan.

"Aku yang minta maaf karena terlalu agresif. Aku terbawa suasana," jawabnya sedikit malu. "Aku menghargai kamu yang bisa mengontrol situasi saat itu."

Kami berdua sengaja mampir di kafe kopi minimarket seberang kantor setelah jam kerja selesai. Awalnya masih merasa canggung ketika bertemu satu sama lain lalu mengingat kembali kejadian tak terduga itu. Tapi suasana sore ini saat matahari mulai menenggelamkan dirinya, mulai mencair karena kita bisa membahas hal lain yang lebih menarik.

Salah satunya tentang Ardian, laki-laki magang yang diam-diam sedang mendekati Alya. Bahkan jika aku lihat baik-baik, Ardian cukup tampan, juga tajir. Cocok menemani Alya yang juga punya paras menarik.

"Aku nggak suka brondong, Jer. Lagi pula, lebih baik aku pilih kamu. Ya kalau kamunya mau."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun