Mohon tunggu...
gijenal
gijenal Mohon Tunggu... Administrasi - hearer

ingin menjadi pendengar yang baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Bara Mara

4 Juli 2018   11:33 Diperbarui: 15 Agustus 2018   11:10 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.pinterest.com/pin

Merah saya darah
Matang sudah kisah
Disulut paksa dialog kemarin yang khilaf diangkat dari wajan
Gosong alhasil
Mana sudi puan menikmatinya
Mana sudi saya menghidangkannya

Biru saya sumbu
Diam membatu
Tatkala resah kata pinta puan agar saya menjauh
Lugas tuntas
Air mata yang deras
Hendak padamkan bara, hendak merajuk luluh

Tapi tungku saya lapis baja
Tulang bilang kokoh punya
Namun sayang merek Cina
Lekas rusak

Maka saya pergi cepat
Sebelum terlambat
Takut melepuhi manis bibir tempat percik api lewat
Sehingga panaslah darah
Letuplah serapah
Baralah amarah

Jakarta, 27 Juli 2016
gijenal

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun