Merah saya darah
Matang sudah kisah
Disulut paksa dialog kemarin yang khilaf diangkat dari wajan
Gosong alhasil
Mana sudi puan menikmatinya
Mana sudi saya menghidangkannya
Biru saya sumbu
Diam membatu
Tatkala resah kata pinta puan agar saya menjauh
Lugas tuntas
Air mata yang deras
Hendak padamkan bara, hendak merajuk luluh
Tapi tungku saya lapis baja
Tulang bilang kokoh punya
Namun sayang merek Cina
Lekas rusak
Maka saya pergi cepat
Sebelum terlambat
Takut melepuhi manis bibir tempat percik api lewat
Sehingga panaslah darah
Letuplah serapah
Baralah amarah
Jakarta, 27 Juli 2016
gijenal
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!