Mohon tunggu...
Gigih Prayitno
Gigih Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Masih belajar agar dapat menulis dengan baik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Jokowi dalam Tingkatan Tertinggi "The Art of War" ala Sun Zi

3 Mei 2019   16:10 Diperbarui: 5 Mei 2019   17:59 5570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sehari sebelum kedatangan AHY, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan juga bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana pada Rabu (24/4/2019)/

Namun melalui akun Twitternya Zul mengatakan kehadirannya ke istana sebagai Ketua MPR dalam rangka pelantikan Gubernur Maluku, Murad Islamil yang diusung oleh PAN.

Pertemuan Zulkifli dan Jokowi membuat banyak pihak berspekulasi bahwa PAN akan merapat ke Jokowi, namun, hal itu dibantah oleh Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno.

Eddy mengatakan mengatakan bahwa pertemuan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Presiden Joko Widodo adalah pertemuan biasa dan PAN masih tetap konsisten berada di koalisi Adil Makmur.

"The Art of War" karya Sun Zi

Ada sebuah filsafat militer kuno dari Tiongkok yang ditulis oleh Sun Zi (juga disebut Sun Tzu) yang berjudul "The Art of War" atau Seni Perang Sun Zi yang sudah ditulis sekitar 2.500 tahun yang lalu.

The Art of War karya Sun Zi ini menjadi hal yang paling penting dalam strategi peperangan di dunia sekarang, tidak hanya tentang militer karena hal Sun Zi menuliskan falsafah peperanag, The Art of War sangat relatable untuk kehidupan sehari-hari seperti di dunia bisnis bahkan politik.

Dalam salah satu kebijaksanaan dari The Art of War, Sun Zi menyebutkan bahwa seni berperang tertinggi itu bukanlah menjadi menang dengan mengalahkan musuh dengan pertumpahan darah.

Seni berperang tertinggi adalah mengalahkan musuh tanpa perang

Hal ini dikarenakan dibutuhkan strategi, perhitungan yang matang, taktik menyerang hingga pengendalian diri sendiri terhadap nafsu akan mengalahkan.

Dalam The Art of War kita harus benar-benar mengetahui kemampuan dan kapasitas musuh agar pada saat penyerangan kita tidak menjadi kalah habis-habisan. Karena perang mempertaruhkan segalanya.

Sedangkan seni yang paling tinggi adalah kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri dari seorang pemimpin itu untuk mengontrol nafsunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun