Mohon tunggu...
Okky Jayadiningrat
Okky Jayadiningrat Mohon Tunggu... profesional -

Menulislah, atau kau akan hilang dalam pusaran sejarah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengembangan Kapasitas SDM

15 Juni 2016   15:58 Diperbarui: 15 Juni 2016   16:10 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Salah satu tujuan training adalah pengembangan kapasitas manusia, namun sebelum kita mengembangkan kapasitas manusia, adakalanya kita mengenal diri kita sendiri. Konsep pengembangan diri sendiri meliputi spiritual, artinya kita bisa mengembangkan potensi spiritual yang ada dalam diri kita, lalu tanggung jawab emotional, pengorbanan fisik, dan  intelektual yakni menguasasi teknologi terapan. Kelima kata kunci tersebut nantinya bisa menjadi peluang menjaga integritas kita, pada puncaknya kita akan mempunyai karakter saleh. 

Pasca kita menguasai konsep pengembangan diri sendiri, langkah selanjutnya kita mengembangkan konsep hubungan kita dengan tim. Kata kunci dalam konsep pengembangan ini adalah pembinaan keluarga dan sosial, komunikasi dan human relationship, pembinaan tim dan regenerasi. Langkah pertama membangun kapasitas manusia, adalah dengan memulai dari hal yang kecil, pasalnya kita tidak mungkin membangun sesuatu yang besar jika tidak dimulai dengan hal kecil.

Keluarga merupakan lingkup terkecil dalam hubungan kita dengan manusia, pembinaan keluarga menjadi langkah penting bagi kita untuk mengembangkan kapasitas manusia yang lebih besar. Salah satu tolok ukur kesuksesan pengembangan kapasitas manusia adalah keluarga. Logikanya jika membina keluarga saja gagal, maka bisa dipastikan mengembangkan kapasitas manusia juga demikian.

Salah satu kunci sukses lainnya dalam mengembangkan kapasitas manusia adalah komunikasi. Dalam ilmu komunikasi kita mengenal istilah komunikator (orang yang menyampaikan pesan)-pesan/ide/gagasan yang disampaikan-komunikan (orang yang menerima pesan-dan terakhir feedback (umpan balik). Komunikasi yang baik tentunya harus bersifat dua arah, artinya kesuksesan komunikasi bisa diukur dari feedback atau respon komunikan yang menerima ide/gagasan kita.

Dalam sebuah training, baik itu besar atau kecil, kita pasti memerlukan tim. Kita tidak mungkin bisa mengatur puluhan atau ratusan orang dengan seorang diri, inilah pentingnya sebuah tim. Untuk itu pembinaan tim juga menjadi suatu yang penting. Jika dalam tim kita saja sudah berantakan, maka kita tidak mungkin bisa mengembangkan manusia. Tim yang baik pada dasarnya meliputi dua hal; pertama dinamis dan senyawa. Kedua hal tersebut akan menimbulkan sinergi dalam sebuah tim.

Selain pembinaan tim, regenarasi juga menjadi hal yang penting. Pasalnya dalam sebuah kelompok tentunya akan dinamis jika didalamnya terdapat orang-orang yang beragam, disinilah penting nya regenarasi. Regenerasi akan menguatkan sebuah tim karena dengan regerasi maka akan muncul anggota baru, dengan begitu tim tersebut akan mendapatkan ide/gagasan yang baru dan segar sehingga tim tersebut tidak monoton. Puncak kesuksesan dari pembinaan manusia ini adalah menjadi pemimpin.

Konsep pengembangan SDM yang terakhir adalah pengembangan kita dengan lembaga. Hubungan kita dengan lembaga juga tak kalah penting. Kata kunci hubungan kita dengan lembaga meliputi pengelolaan lembaga, pengelolaan sumber daya, aktifitas produksi, serta kegiatan memasarkan produk. Namun kunci sukses nya adalah penguasaan teknologi. Puncak kesuseskannya adalah menjadi pribadi yang profesional.

Di dalam sebuah lembaga tentunya terdapat berbagai macam karakter yang berbeda-beda, untuk itu kita perlu menyesuaikan diri dengan lembaga tempat kita berada, selain itu kita juga perlu mengelola lembaga tersebut, salah satunya dengan membina sumberdaya yang ada dalam lembaga tersebut. Sumberdaya menjadi sesuatu yang sangat penting, pasalnya dengan adanya sumberdaya yang mumpuni maka kita/lembaga bisa menghasilkan produk yang berkualitas. Langkah selanjutnya adalah tinggal kemampuan kita memasarkan produk/jasa tersebut.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun