Untuk seseorang yang baru memulai menulis, kita bisa melakukan riset secara sederhana. Kita bisa memulai riset dari go*gle, go*gle play book, Ipusnas, Yo*tube, media sosial, dan sebagainya. Juga bertanya pada pakar, melakukan survei sederhana, Â membaca buku-buku terkait, dan lain-lain.Â
Kelima, tentukan jenis tulisan, buat kerangka, susun poin-poin
Sebelum memulai menulis, kita perlu mengidentifikasi jenis tulisan apa yang akan kita buat. Umumnya, tulisan terbagi 2: fiksi dan non fiksi (ada pula yang menambahkan faksi).
Fiksi adalah tulisan yang berbasis imajinasi atau khayalan penulisnya, biasanya berupa cerpen, puisi, senandika, prosais, novel, dsb. Sedangkan nonfiksi adalah tulisan yang berbasis data ril dan informatif, biasanya berupa artikel, makalah, jurnal, buku agama, buku teks, dsb.
Kita perlu menentukan jenis tulisan yang akan digarap, sebab tiap jenis memiliki ciri dan aturan yang berbeda. Kita bisa menelusuri karya-karya yang telah ada, mempelajari, dan menerapkannya pada tulisan kita. Sebaiknya memulai dengan jenis tulisan yang menurut kita mudah.
Kemudian, hasil riset yang telah dikumpulkan, bisa mulai diolah menjadi kerangka. Tak perlu semua hasil riset kita sampaikan, kita dapat memilah hal-hal yang diperlukan.
Kerangka atau outline dapat membantu kita untuk tidak tersesat ketika menuliskan naskah. Kita dapat menuliskan kerangka di kertas, note handphone, bahkan merangkainya di kepala. Hal ini merupakan kebebasan bagi seorang penulis, yang dirasa memudahkan dan membuat nyaman.
Keenam, mulailah menulis bebas, alirkan imajinasi dan pikiran
And, this is the point. Mulailah menulis. Biarlah mengalir sebebas-bebasnya. Tulis kalimat pertama. Dalam tahap ini, cobalah untuk tidak menulis sambil mengedit.Â
Berapa banyak penulis yang sampai di kalimat pertama, tak cocok, hapus, tulis lagi, hapus, tulis, hapus. Demikian polanya sampai tidak ada satu pun tulisan yang dihasilkan.Â
Tulislah secara bebas (free writing), lalu suntinglah ketika draft pertama selesai.