Mohon tunggu...
Ghozi hiban
Ghozi hiban Mohon Tunggu... Lainnya - Pemuda tanggung

Beri aku pengetahuan, jangan beri aku iman

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pesan paman pada pemuda yang tersesat

30 Mei 2020   20:08 Diperbarui: 30 Mei 2020   20:30 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(Orang-orang kantor saling berebut jalan arah pulang, tandanya hari menjadi sore.
Terkejut mendengar paman datang dan mengumpat, aku bingung, diam tak bergerak)

Hai pemuda yang sesat,
Apa yang sedang kau sangsingkan?
Jangan kau berpikir tentang keadaan, sebab itu sangat merugikan
Sungguh senang melihat orang merintangi pekerjaanya
Tapi belum tentu mereka senang dibuatnya.
Karena kita hidup di jaman yang sulit
Dengan harga yang melejit
Solusinya hanya berdiri jinjit
Siap tambang untuk mencekik

Hai pemuda sesat. Dengarkan!
Ini bukan kesah
Tapi pesan supaya kamu dapat selamat

Apa untungnya punya impian?
Kalau kemenangan sudah ditentukan?
Apa untungnya punya harapan?
Kalau karam di tengah jalan?
Berakhir dalam kubangan?

Hidup itu sewajarnya
Tidak perlu impian, tidak perlu harapan
Biar mengalir mengikuti jalan
Dengan begitu, kamu tidak dikalahkan dan tidak takut jatuh dalam kubangan.
Jadilah seperti petir, yang tidak terkontaminasi oleh yang lain
Jangan jadi seperti air, mudah terkontaminasi yang lain.
Begitulah juru selamat dalam hidup
Biar mati pun tetap selamat karena hidup

Slawi, 30 mei 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun