KOMPASIANA.COM | KARANGANYAR – Aksi nekat dua remaja, Vito dan Abin, berakhir apes setelah tertangkap basah mencuri bahan bakar jenis pertalite di sebuah warung di Dusun Bombong, Desa Jatiroyo, Kecamatan Jatipuro, Sabtu (20/9/2025) sekitar pukul 00.30 WIB. Kedua remaja yang diketahui berasal dari keluarga broken home itu akhirnya diamankan berkat kesigapan anggota Senkom Muda Mitra Polri.
Aksi Tengah Malam yang Gagal Total
Dari keterangan warga, Vito dan Abin memilih waktu tengah malam karena menganggap lokasi sudah sepi dan aman dari pantauan. Mereka membawa peralatan berupa jerigen, torong, dan tang untuk melancarkan aksinya. Namun, rencana yang sudah disusun berantakan ketika Ahmad Nur Nuzaini, anggota Senkom Muda Kecamatan Jatipuro, melintas di area tersebut dengan motornya dalam kondisi mesin mati.
Tanpa disadari kedua pelaku, Nuzaini berhasil mendekat. Baru ketika motornya dinyalakan, Vito dan Abin panik, merasa aksinya ketahuan, lalu berusaha kabur meninggalkan barang bukti di lokasi.
Barang Bukti dan Penangkapan
Upaya kabur mereka sia-sia. Nuzaini berhasil mengamankan kunci motor pelaku dan mencegah keduanya melarikan diri lebih jauh. Barang bukti yang disita meliputi satu unit sepeda motor, jerigen, torong, serta peralatan lain yang dipakai untuk mencuri pertalite.
Setelah berhasil diamankan, kasus ini langsung dilaporkan ke Polsek Jatipuro. Kedua remaja diserahkan kepada pihak kepolisian dan kemudian dipulangkan kepada orang tua masing-masing untuk mendapatkan pembinaan lebih lanjut.
Respons Polisi dan Harapan Masyarakat
Kapolsek Jatipuro, Iptu Widada Jaka Nugraha, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyatakan apresiasi atas kesigapan anggota Senkom dalam membantu menjaga keamanan lingkungan. “Kasus ini menjadi pengingat pentingnya kerja sama masyarakat dalam menjaga kamtibmas. Peran aktif warga, termasuk dari Senkom, sangat membantu tugas kepolisian,” jelasnya.
Pihak kepolisian berharap kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi Vito dan Abin agar tidak mengulangi perbuatannya. Selain itu, kasus ini juga diharapkan bisa membuka mata masyarakat tentang pentingnya perhatian keluarga dan lingkungan terhadap anak-anak, terutama mereka yang tumbuh di situasi rentan seperti keluarga broken home.