Kesehatan reproduksi adalah kemampuan seseorang untuk dapat memanfaatkan alat reproduksi dengan mengukur kesuburannya dapat menjalani kehamilannya dan persalinan serta aman mendapatkan bayi tanpa resiko apapun (Well Health Mother Baby) dan selanjutnya mengembalikan kesehatan dalam batas normal. Salah satu upaya untuk menjaga kesehatan reproduksi adalah dengan melakukan keluarga berencana (KB). Keluarga berencana (KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas (Peraturan Pemerintah Nomor 87, 2014).
Keluarga Berencana (KB) memiliki beberapa tujuan seperti, mengatur kehamilan yang diinginkan, menjaga kesehatan dan menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta meningkatkan akses dan kualitas informasi, pendidikan, konseling, dan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi. Keluarga Berencana (KB) sendiri tidak hanya bermanfaat bagi sang ibu dan bayi, tapi bermanfaat untuk suatu keluarga. KB dapat mencegah kehamilan yang tidak diinginkan sehingga dapat menjaga kesehatan dan kesejahteraan sang ibu, KB juga dapat menciptakan keluarga yang aman dan sejahtera yang berdampak baik bagi sang ibu, ayah, dan anak serta negara yang makmur dan sejahtera dikarenakan perlambatan pertumbuhan suatu negara.
Selain bermanfaat untuk kepentingan pribadi, KB juga bermanfaat bagi kesehatan ibu dan ayah. Dengan melakukan KB, sang ibu dapat mencegah kehamilannya. Hal ini sangat bermanfaat bagi sang ibu karena keselamatannya lebih terjaga. Melahirkan memiliki risiko kematian bagi jika tidak memiliki persiapan dan mental yang baik. Selain itu, kesehatan reproduksi sang ibu pun lebih terjaga. Selain kesehatan tubuh, KB juga dapat berpengaruh pada kesehatan mental, ibu menjadi tidak baby blues karena tidak memiliki anak dengan jarak yang berdekatan, tidak terburu-buru dan memiliki persiapan dalam merawat anak, serta lebih siap dalam mengasuh dan mendidik anak.
Suami juga mendapatkan keuntungan dalam KB. Dengan KB, keluarga dapat menyesuaikan kehidupan dengan keadaan ekonominya. Untuk menafkahi keluarga tentunya biaya yang dikeluarkan tidak sedikit. Dengan KB, suatu keluarga dapat menyesuaikan keadaan ekonominya dengan anak yang ingin dimiliki. Dengan begitu, sang ayah pun dapat mengurangi beban ekonomi keluarga yang akan ditanggung. Bagi anak sendiri, KB pun menyejahterakan sang anak. Karena perhatian orang tua hanya terpusat kepada anak yang sudah tumbuh dan berkembang sehingga anak pun menjadi lebih siap dalam hidup.Â
Keluarga berencana tentunya juga memiliki beberapa hal yang ditentang oleh masyarakat karena dapat mengancam kesehatan. Dalam prakteknya, perempuan sering memiliki keterbatasan mereka dalam memilih alat kontrasepsi. Partisipasi pria dalam praktek KB maupun dalam pemeliharaan kesehatan ibu dan anak termasuk pencegahan kematian hingga saat ini masih rendah. Untuk menurunkan angka kematian ibu, diperlukan peran pria/suami dalam program KB akan mampu mendorong peningkatan kualitas pelayanan KB berpengaruh positif dalam mempercepat penurunan angka kelahiran total, penurunan angka kematian ibu, dan penurunan angka kematian bayi. Pelaksanaan program KB sering kali masih lebih mengutamakan pendekatan target, akibatnya banyak pelayanan KB yang memiliki kinerja yang sembrono, memberikan informasi yang tidak memadai bahkan cenderung asal-asalan khususnya terkait dampak atau efek samping dari masing masing alat. Hal tersebut dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi sang wanita.
Kesehatan reproduksi sangat penting bagi masyarakat terutama wanita. Salah satu menjaga kesehatan reproduksi dapat dilakukan dengan melaksanakan Keluarga Berencana (KB). KB tidak hanya bermanfaat bagi tubuh sang ibu tetapi juga berdampak pada keluarga sehingga menjadi keluarga yang sejahtera. Akan tetapi, KB sendiri memiliki beberapa dampak negatif bagi tubuh ibu. KB dilakukan juga masih secara sembrono yang dapat mempengaruhi kesehatan sang ibu.
KATA KUNCI: Bayi, Ibu, KB, Kontrasepsi, Reproduksi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI