Mohon tunggu...
rudy geron
rudy geron Mohon Tunggu... -

Pensiunan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Ahokers Berbeda dengan Pendukung Ahok

20 Mei 2016   15:46 Diperbarui: 20 Mei 2016   16:06 1172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harus dibedakan antara Ahokers dan pendukung Ahok.

Menurut saya begitu.

Ahokers itu adalah kelompok anak muda pressure group (murni atau bayaran, entahlah), yang memperjuangkan agar Ahok bisa terpilih kembali.
Ahokers mulai dengan melengkapi persyaratan KPU, lalu berusaha mendaftarkan Ahok lewat jalur perseorangan.
Bisa jadi juga bergerak mengkampanyekan keberhasilan Ahok (lalu karena kebablasan jadi menjelek-jelekkan lawan).

Karena kebanyakan Ahokers adalah anak muda militan, tentu mereka juga aktif di medsos. Itu juga wajar saja.

Ahokers berbeda dengan pendukung Ahok.

Pendukung Ahok adalah kelompok yang lebih luas.
Ini adalah semua rakyat Indonesia yang telah melihat keberhasilan kerja Ahok selama menjadi Gubernur DKI.

Dalam kelompok ini bisa jadi terdiri dari warga Jakarta, mungkin pula yang tak punya KTP DKI.
Di negeri merdeka, semua boleh berpendapat apa saja.
Mau mendukung silahkan, tidak suka Ahok juga tentu diperbolehkan.

Jadi, kalau ada yg mendukung Ahok di kompasiana, seperti saya dan yang lain, maka yg begini, belum tentu termasuk Ahokers.

Saya juga tidak merasa jadi Ahokers, karena memang sejak awal tidak tergabung di grup tersebut.

Istilah Ahokers juga saya tidak suka karena menurut saya tidak bagus dan kekanak-kanakan.

Saya adalah pendukung Ahok untuk jadi Gubernur DKI kedua kalinya. Alasannya, karena melihat dan mendengar, juga membuktikan sendiri, bahwa Jakarta sekarang sudah lebih baik dari sebelumnya.

Menurut saya, Ahok sangat pantas untuk jabatan tersebut. Jakarta membutuhkan seorang kepala daerah seperti Ahok. Bahkan seluruh negeri ini akan beruntung dan dapat segera berubah jadi lebih baik, bila dapat memilih seorang pemimpin seperti Ahok.

Pendukung Ahok tentu sangat berterima kasih pada Ahokers, yang telah bersusah payah bekerja untuk idealisme anak muda, demi Jakarta yg lebih baik.

Anak muda begini, sangat dibutuhkan rakyat di tengah begitu banyaknya anak muda lain yg hidup tak berguna, malah ada yg cuma sibuk di medsos tanpa manfaat, atau bahkan cuma menebar permusuhan dan kebencian.

Kami, pendukung Ahok, melihat bahwa Ahokers adalah kelompok anak muda yg masih bisa diharapkan karena di usia muda sudah bersedia bekerja dengan idealisme patriotik.

Satu karakter anak muda bangsa yg diharapkan tetap ada, di tengah kekhawatiran akan pudar dan semakin maraknya sikap acuh tak acuh di kalangan anak muda saat ini.

Kalaulah ada yang mempunyai pendapat tidak sama tentang Ahok, artinya, menganggap bahwa Ahok tak pantas jadi Gubernur DKI lagi, silahkan saja memilih yang lain. Pasti ada calon yang lain, bukan?

Yang harus kita ingat dan pahami bersama adalah, perbedaan pendapat yang saling menghina, akan cuma berujung pada permusuhan yang berbahaya. Sejarah kita mencatat hal buruk akibat permusuhan model begini.

Kenapa harus merasakan hanyut di sungai deras dulu sebelum sadar akan bahaya, kalau sudah banyak yang tenggelam di sana dan banyak yg mengingatkan?.

Kenikmatan melampiaskan kekesalan hati lewat tulisan dengan menghujat orang, cuma kenikmatan semu yang tak bermanfaat.

Entahlah..Suka hati kalianlah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun