Mohon tunggu...
Niko Nababan
Niko Nababan Mohon Tunggu... Guru - Manusia biasa yang berproses menjadi seorang guru

Temukan saya di: http://nikonababan.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Refleksi

29 Mei 2020   08:12 Diperbarui: 29 Mei 2020   08:17 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seberkas cahaya tampak merambat menuju mata. Hei kamu, aku sering menatapmu dari balik jendela, rona putih itu terpancar dan menyilaukan mata. Bila esok kubuka mata, kuharap lukisan bayanganmu ada disana. Aku ingin merekam setiap warna yang terdispersi pada paras wajahmu. Senja yang menggenang di telaga mataku seketika akan sirna, sebab bayanganmu jadikanku nyata.

Saat mata tertutup semua tampak gelap, ketika mata terbuka semua tampak berwarna. Begitulah cinta, merambat lurus ke mata, lalu dipantulkan menuju hati.

Aku adalah bayangan semu, terperangkap oleh serangkaian hukum-hukum alam.

"Bantu aku, pecahkan mantranya !"

Palembang, 29 Mei 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun