Mohon tunggu...
Dwi RestuAnugraheni
Dwi RestuAnugraheni Mohon Tunggu... Mahasiswa

Manusia biasa yang sedang dalam quarter life crisis

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

5 Tahun Berlalu Sejak Pandemi Covid, Begini Perubahan Nasib Seorang Pekerja Kantoran Menjadi Pengusaha Frozen Food

31 Mei 2025   09:41 Diperbarui: 31 Mei 2025   09:41 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Covid yang terjadi 5 tahun lalu telah merubah diri, kehidupan, dan takdir banyak orang di dunia, pandemi yang melanda secara tiba-tiba tanpa peringatan menghantam perekonomian banyak usaha membuat omzet anjlok, serta perokonomian menjadi lesu, banyak orang terkena dampak pemberhentian kerja, pun tidak sedikit pula yang memilih untuk berhenti bekerja dan memfokuskan dirinya terhadap keluarga. Diana Salwa, ibu 2 orang anak yang lebih akrab dipanggil dengan sebutan Mbak Ana, karena covid yang melanda 5 tahun lalu, Mbak Ana memutuskan untuk resign dari pekerjaan kantoran yang telah Mbak Ana geluti sebelumnya dan memilih untuk lebih fokus menjaga serta merawat keluarganya. Setelah pandemi covid mengubah hidup Mbak Ana, demi menyambung hidupnya serta kedua anaknya, Mbak Ana memutuskan untuk mencoba membuka usaha Frozen Food di pinggir Jalan Magelang, karena menurutnya usaha Frozen Food tersebut menawarkan banyak variasi produk dan memiliki target pasar yang luas, dari ibu rumah tangga, pelaku usaha makanan, bahkan anak muda. ungkap Mbak Ana sambil tersenyum ketika ditemui di tokonya beberapa hari yang lalu.

Menjadi pengusaha sebenarnya sudah menjadi keinginan Mbak Ana sejak dirinya kecil, namun karena terhalang oleh restu dan dukungan dari kedua orang tuanya, Mbak Ana memilih bekerja kantoran terlebih dahulu, sebelum akhirnya membuka usaha Frozen Foodnya. "Menjadi seorang pengusaha sudah menjadi keinginan saya sejak kecil, terutama karena sejak dulu saya sudah suka berjualan." terang Mbak Ana. Usaha Frozen Food yang dinamai dengan nama akhirnya, Salwa, tersebut kini telah berjalan selama kurang lebih 5 tahun. Selama 5 tahun bergelut itu pula Mbak Ana tentu saja bergelut dengan naik turunya omzet, dan berbagai hal yang tidak terduga untuk menghadapi hal-hal tidak terduga tersebut tentu saja membutuhkan kesabaran dan konsisten. Kelihaiannya
dan kesukaanya sejak muda terhadap dunia bisnis, membantu membawa pada titik dimana dirinya saat ini. Frozen Food Salwa mungkin belum berkembang menjadi banyak cabang, namun Mbak Ana berhasil mempertahankan usaha tersebut ditengah banyaknya usaha yang menawarkan dan menjual produk yang sama. Ketika ditanyai bagaiama cara mempertahankan usahanya dan membuat usaha tersebut tetap stands out ditengah banyaknya usaha yang sama, jawabannya cukup menarik. Mbak Ana menggunakan reward point kepada customernya, dimana ketika customernya telah melakukan pembelian pada jumlah tertentu secara akumulatif, customer tersebut akan mendapatkan 1 produk gratis. Dengan cara tersebut Mbak Ana mampu membuat para customer menjadi loyal terhadap usahanya tersebut. Dilain sisi Mbak Ana juga berhasil membantu orang-orang yang membutuhkan tambahan pundi-pundi rupiah dengan membuka program reseller.

Setelah kesuksesan dalam mengembakan usaha Frozen Foodnya, Mbak Ana ingin menambah usaha namun mungkin belum dalam waktu dekat, "karena modal dan tenaga yang belum ada ya mungkin" terangnya kemudian. Diakhir sesi pun ketika saya tanyai mengenai tips dan trikn memulai usaha dari 0 mbak Ana menjelaskan terdapat 4 tips utama untuk memulai berbisnis. Yang pertama adalah semangat, karena bisnis yang dimulai dari 0 membutuhkan semua usaha, tenaga, dan pikiran untuk mengembangkannya, tanpa semangat dalam menjalaninya pebisnis akan merasa tidak senang dan menjadi sulit berkembang. Yang kedua adalah sabar,
bisnis yang dimulai dari 0 tentu saja tidak akan selalu ramai, pasti ada kalanya sepi pembeli atau bahkan tidak ada yang beli, jadi sabar itu perlu untuk seorang pebisnis. Ketiga adalah konsisten, "gak mungkin kan kalau hari ini buka besoknya tutup besoknya buka lagi, kabur dong nanti pembeli" terang Mbak Ana sambil tertawa. Jujur menjadi poin terakhir dan paling penting, seorang pebisnis harus memiliki sifat jujur, karena dalam memulai apapun jujur menjadi hal yang utama, karena tanpa kejujuran dalam menjalankan bisnis, selain bisnis tersebut tidak akan berkah nantinya, customer juga akan dirugikan, tutup Mbak Ana dalam keterangannya. Sebagaimana yang telah diterangkan oleh Mbak Ana, bagi siapapun yang hendak membuka bisnisnya pun harus yakin terhadap pilihannya, karena takdir hidup seseorang hanya Tuhan yang tau, dan manusia adalah tempatnya berusaha.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun