Mohon tunggu...
Genoveva SekarJemparing
Genoveva SekarJemparing Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis lepas yang masih belajar sembari berkelakar

Halo, salam kenal ! Nama saya sudah tertera, setelahnya terserah anda ingin memanggil saya dengan kata yang mana. Genoveva, Sekar, atau Jemparing. Itu tidak terlalu penting. Terlebih penting, silahkan membaca sejenak hasil pemikiran di larut malam saya. Dengan harap-harap cemas, saya tunggu kritik, saran, atau respon Anda. Sampai berjumpa di dunia nyata dari saya yang sangat suka musik, alam terbuka dan senja.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Media Digital dan Media Analog, Cukup Berbeda Sedikit Serupa

14 September 2020   03:32 Diperbarui: 14 September 2020   04:09 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analog dan Digital jelas berbeda. "No debat. Fix beda!", ujar seorang remaja mahasiswa yang tumbuh dan berkembang diera milenial. Namun lain hal dengan yang dipaparkan dari buku yang dibacanya. Apa katanya ?

Secara kasat mata, digital dan analog merupakan dua hal yang berbeda. Analog identik dengan sesuatu yang kuno, lawas, rumit, suatu barang yang berwujud hingga berbeban berat.

Digital adalah pemahaman yang sebaliknya. Sesuatu yang modern, baru, mudah, lebih sederhana, canggih, serta berkaitan dengan teknologi komputer.

Jika anda membayangkan dua perspektif di atas, itu tidaklah salah. Pengandaian tersebut hanya masih terlalu luas itu untuk perbincangan kita kali ini .

Bagaimana dengan analog dan digital pada media ? Apakah sudah memiliki gambarannya ? Mari kita bahas bersama perbedaan dari kedua jenis media yang muncul seiring perkembangan zaman tersebut. Syukur syukur Anda jeli dengan persamaan yang ada juga.

Membandingkan Media Analog dan Digital Tanpa Menganaktirikan

 Media Analog dan Media Digital merupakan dua hal yang bertolak belakang. Baik itu dari segi medianya, bentuk konten yang diproduksi hingga segi audiensnya.

Tipikal pengguna media digital bukan tipikal pembaca pasif. Mereka tidak hanya membaca sebuah tulisan di media daring. Audiens juga berinteraksi dengan konten dari media daring yang dibacanya.

Lain halnya dengan pengguna media analog. Audiens media analog atau media cetak bersifat satu arah. Mereka hanya membaca atau mengonsumi dan sudah, sampai di situ saja.

Melihat tipikal tersebut, termasuk yang manakah Anda ? Senang berinteraksi dengan media atau penikmat media yang santai mengonsumsi informasi dan mengolahnya sendiri ?

Kembali ke topik, terdapat sebab yang membuat media daring mudah untuk melakukan interaksi. Sebab tersebut adalah Hypertext yang membolehkan interaksi. Hypertext membuat kegiatan membaca menjadi hal yang non-linear atau non-hirarkial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun