kita pernah menjadi penikmat senja
aku tau aku tidak datang sendiri ketempat itu, menemuimu.
waktu almanak menari tanpa lelah ditepian zaman
sambil menghamburkan hari-hari
kita mungkin tercekal dalam rindu
tapi sinar matahari masih semanis dulu diingatanku.
akulah yang berjalan dari kejauhan, mendatangi senja
hingga tak dapat terhitung dalam jengkal-jengkal ingatan
membawakanmu cerita tentang sebuah kota yang mungil
tapi ada apa dengan jarak dan waktu...?
jika rupanya kita selalu merasa sama dan dekat
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!