Mohon tunggu...
Gemilang Roberto
Gemilang Roberto Mohon Tunggu... Desainer - www.solotrip.id

Random. Kadang naik gunung, kadang diving. Kadang jalan kaki keliling kota, Kadang dikamar aja baca buku sambil main ukulele.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Bahagia Itu Sederhana, Pulanglah ke Desa

23 Juni 2017   07:12 Diperbarui: 15 Juli 2017   18:46 1320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami mampir ke Pantai yang sudah terkenal cukup lama, Pantai Teleng Ria. Lokasinya sangat dekat dengan rumah Kakung, sekitar 10 menit perjalanan. Pantai ini berhadapan langsung dengan Pantai Selatan berombak besar yang biasa digunakan untuk surfing. 

dok.pribadi
dok.pribadi
 

dok.pribadi
dok.pribadi
 

dok.pribadi
dok.pribadi
Pantai Pancer Door masih berada garis pantai yang sama dengan Teleng Ria. Kawasan pantai Pancer Door dikelilingi pohon serta rerumputan. Sebenarnya pantai ini lebih sering digunakan sebagai kawasan perkemahan. Meski menurut Saya pribadi lebih baik dari Pantai Teleng Ria, namun pantai ini kurang diminati. Beberapa wisatawan yang Saya jumpai adalah turis asing yang asik bermain surfing. Jarak pantai dari gate tiket memang cukup jauh mungkin menjadi pertimbangan pengunjung.  Pancer Door menjadi destinasi penutup liburan kami.

dok.pribadi
dok.pribadi
 

dok.pribadi
dok.pribadi
 

dok.pribadi
dok.pribadi
Kami pulang ke Surabaya menumpang travel  yang sama. Kami tiba di Surabaya Senin pagi. Saya pribadi merasa jauh lebih segar. Saya harap, Iyang dan adik sayapun demikian.

Cerita perjalanan Saya kali ini memang tidak seperti biasanya. Biasanya (3) banyak tips yang bisa saya bagikan, tapi kali ini Saya cuma ingin membagikan kesan.

Saya hanya senang menulis perjalanan yang menurut Saya impressive. Entah karena effort perjalanan atau apa saja yang membuat mata Saya berbinar-binar saat kembali mengingatnya.

Saya berbinar saat mengingat perjalanan yang Saya tulis ini. Betapa bahagia itu sederhana. Bukan dipantai, bukan di gunung, bukan di sungai. Bahagia saat Saya pulang yang dalam cerita ini adalah ke desa. Bertemu dengan orang yang menantikan kita dan berbagi (meski hanya) cerita. Disambut dengan sepenuh hati rasanya jauh lebih indah dari pantai di sore hari. 

Iyang membanggakan Pacitan kini Saya tidak heran. Kampung halamannya memang Indah lahir dan batin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun