Lalu aku tambahkan berbagai warna agar semakin indah.
Kau tetap teguh bahwa warna yang pasti hanyalah hitam.
Lalu aku tambahkan cinta.
Kau tetap teriak bahwa yang ada dari cinta hanyalah bualan.
Akan aku beritahu padamu:
"Bukankah hidup yang sedang kita jalani ini hanyalah kehidupan yang fana? Hidup yang sesungguhnya adalah di alam akhirat. Apa bedanya hidup kita sekarang dengan mimpi?
Mimpi adalah fana. Fana adalah mimpi. Mimpi tidaklah kekal dan fana sendiri bermakna tidak kekal. Mimpi akan hilang bila kita bangun. Fana pun akan hilang bila kita mati untuk hidup. Mimpi itu tak selalu indah. Hidup yang fana ini tak selalu indah. Demikian pula kehidupan sejati di akhirat. Kau sendiri yang menentukan ingin hidup seperti apa".
***
Gemo Gibran
(Yogyakarta, 3 Desember 2022)