/1/
Tiap sore menjelang
di dekat rumahku
ada sebuah taman
yang menggoda
untuk menitip pilu
dan menutup usia,
disekitarnya bunga-bunga
mengunyah cahaya
seraya berkata: "hilanglah saja".
'Tetapi kemana?" disela-sela tiada
aku bertanya, masih pada batang-batang
bunga yang kesini, kesana
/2/
Kutelantarkan harapan
pada celah udara
yang berteman baik
dengan rahasia, atau doa: kemana
mereka membawanya?
apakah puncak kota yang meredup
tiap tepinya pintu-pintu yang banyak
namun hanya perlu satu kunci
agar bisa terbuka
agar bisa kau terima
atau, hei! samar sekali dari kejauhan
dahaga dan hela nafas
dalam mimpi bersembunyi
bersekat diri pada bantal-bantal empuk
awal mula adalah tetapi
berakhir menanti seketika
/3/
Segala rumah
memiliki ruang
segala tujuan
memliki jarak
segala kembali
memiliki waktu
segala ruang
mengenal kehilangan
segala jarak
mengenal kejauhan
segala waktu
mengenal penyesalan