Mohon tunggu...
PEMULA27
PEMULA27 Mohon Tunggu... Terima kasih

Petani Berdasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ayah, Aku Rindu

25 Januari 2021   10:03 Diperbarui: 25 Januari 2021   10:25 1592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu terus berlalu melwati siang dan malam.

Angin membisik ditelingah dan bertanya padaku:

apakah kamu tidak merinduhkan ayahmu,?

Dia yang selalu menghangatkanmu disaat kedinginan dengan pelukknanya.

Matahari menatap kepadaku sembari bertanya:

apakah kamu tidak merinduhkan ayahmu?,

Dia yang memayungimu disaat kamu kepanasan dengan tangannya yang kuat.

Hujan turun dari langit dengan semangat yang mengelora sambil bertanya kepadaku:

apakah kamu tidak merinduhkan ayahmu?

Dia yang memantelkanmu disaat kehujanan dengan rangkulannya yang tulus.

Pohon-pohon melambaikan dahannya serta daun-daunnya sambil bertanya kepadaku:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun