Mohon tunggu...
NewK Oewien
NewK Oewien Mohon Tunggu... Petani - Sapa-sapa Maya

email : anakgayo91@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Luka

8 Maret 2017   13:23 Diperbarui: 8 Maret 2017   13:48 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: https://pixabay.com/id/ditikam-patah-hati-pisau-jantung-153331/

Ia mengurung diri,
dari matanya sungai mengalir
deras sekali,
serupa banjir.

Sungai kembar itu
telah membelah padang rumput
yang luas terhampar
di daratan Pipi.

Mulanya orang-orang mengimbau:
“Awas terluka!”
tapi Ia yakin:
“Tidak ada tulisan luka di batang tubuhnya.
Ia juga mengaku.”

Entah Ia lalai, atau
mainannya menepis janji,
pisau itu telah menyayat-nyayat hatinya,
Ia lupa sifat  pisau: selain menjadi teman juga kadang mengiris luka.

Luka itu semakin parah
sebab pisau memamerkan tuan baru
Ia histeris kesakitan,
belum ada penawar mempan.

Karena kemauannya bermain Pisau
siapa yang salah kini
Ia terluka.


Gayo Lues, Maret 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun