Mohon tunggu...
NewK Oewien
NewK Oewien Mohon Tunggu... Petani - Sapa-sapa Maya

email : anakgayo91@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bumi Tetap Pasrah

13 April 2017   18:48 Diperbarui: 14 April 2017   03:00 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Memang,
bumi tak perlu tau,
jika langit hendak menumpahkan hujan.

Seperti hujan kemaren.

Ketika bumi terlelap,
Langit masih indah: ada purnama
dihibur milyaran bintang.

Tak ada mendung. Sama sekalitak ada.

Bumi tersenyum pada langit,dan
Mengucapkan: sampai jumpa besok.
Kita kembali bersua saat pagi merekah.

langit balas tersenyum.

Tapi, apa?

Ketika bumi terjaga,
Ia mendapati pagi bermuram durja,
menyampaikan duka.

Langit menyiram bumi semalaman,
bumi tergenang air juga
terdapat lebam di sekujur tubuhnya.

Luka-luka itu bernanah—
deras merembes membalut kulitnya,

Keindahan bumi terhalang nanahyang berduri.

Bumi tetap pasrah menerima
perbuatan langit padanya,
sebab tanpa langit ia tak kuasa bernapas.

Gayo Lues, 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun