Mohon tunggu...
Iwan Kurniawan
Iwan Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Keluarga Petualang

Keluarga Petualang. Pengajar di perbatasan Kabupaten Cianjur-Kabupaten Bandung. PRAMUKA. Hiking, camping and climbing

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Keberhasilan Inovasi Teknologi Anak Negeri

1 Desember 2014   05:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:23 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Acara Nangkring bareng dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) diselenggarakan di Pendopo Gedung Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dalam rangka pelaksanaan Hari Bakti Kementerian PU yang mengusung tema “Dukungan Inovasi Teknologi Bidang Permukiman dalam Akselerasi Program Permukiman 100-0-100 (100 % akses air minum; 0% luasan kawasan kumuh; 100% akses sanitasi)”.



[caption id="attachment_338853" align="aligncenter" width="300" caption="Dok. Pribadi"][/caption]

Pembicara yang hadir ialah Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman - Balitbang - Kementerian PU Prof Anita Firmanti, serta Kepala Bidang Program dan Kerjasama – Pusat Penelitian dan Pengembang (Puslitbang) Permukiman Bapak Iwan Suprijanto.

Ada yang bilang kalau bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya dan bangsa yang maju adalah bangsa yang menghargai invensi anak negerinya. Negara maju adalah negara yang menguasai teknologi. Oleh sebab itu Puslitbang terus berinovasi guna terciptanya permukiman yang bersih dan nyaman.

[caption id="attachment_338854" align="aligncenter" width="300" caption="Dok. Pribadi"]

14173627841323642969
14173627841323642969
[/caption]

Inovasi teknologi yang dikembangkan Puslitbang terdiri beberapa produk. Semua hasil dari penelitian itu dilakukan guna tercapainya sasaran 100% akses air minum, 0% luas kawasan kumuh perkotaan, dan 100% akses sanitasi. Prof Anita memperkenalkan beberapa produk teknologi hasil inovasi anak negeri diantaranya:

100 % akses air minum

Musim hujan kembali datang. Banjir kembali jadi permasalahan khususnya bagi warga yang tinggal di daerah yang menjadi langganan banjir misalnya Ibu Kota Jakarta. Selain kehilangan tempat tinggal, permasalahan air bersih juga jadi hal pokok yang dipikirkan para korban.

Bagaimana pun air bersih menjadi kebutuhan wajib bagi manusia. Teknologi pengolahan air minum dan kebersihan air sangat diperlukan. Seharusnya kita tidak perlu resah dengan permasalahan ini karena pemerintah sudah lebih dahulu cepat tanggap. Khususnya Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, sudah banyak menemukan alat maupun teknik yang berkaitan dengan teknologi pengolahan air minum dan sanitasinya.

Air sebagai sumber kehidupan yang sangat dibutuhkan untuk berbagai keperluan. Namun tidak semua air dapat digunakan terutama untuk minum dan masih banyak daerah yang kesulitan untuk mendapatkan air. Kenyataan inilah yang mendorong Puslitbang untuk berinovasi untuk memberikan solusi. Hasilnya berupa sumur resapan, SaRASS (Sarana Resapan Air Sangat Sederhana) serta Drainase (zero run off).

Dengan memanfaatkan air hujan di musim hujan yang ditampung ke dalam tangki, air bisa diolah dan kembali dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga lainnya.

Kedepanya Balitbang mempunyai rencana yang sangat ambisius yaitu inovasi mengembangkan penelitian teknologi air minum dari udara yang diperuntukkan bagi daerah kering yang minim sumber air, seperti di Nusa Tenggara. Walau terdengar ambisius namun kita yakin bisa mewujudkannya, tegas Prof Anita.

0% luas kawasan kumuh perkotaan

Puslitbang juga memperkenalkan produk unggulan hasil penemuan yakni rumah murah dan instant yang ditujukan untuk masyarakat menengah ke bawah. Keunggulan dari hasil penemuan para peneliti bangsa ini ialah si rumah bisa dibongkar pasang, dan tentunya tahan gempa. Produk–produk unggulan tesebut diyakini dapat mengatasi kawasan kumuh di perkotaan.

Balitbang memperkenalkan adanya RUSPIN (Rumah Unggul Sistem Panel Instant), RISHA (Rumah Instant Sederhana Sehat) dan RIKA (Rumah Instant Kayu). Aplikasi sistem ini tidak hanya rumah tinggal tapi berfungsi untuk sarana umum seperti mesjid, perkantoran, sekolah bahkan puskesmas. Rumah dengan sistem ini tahan gempa (knockdown). Selain itu ada juga tenda HUNTARA (Hunian Sementara) tenda khusus yang dirancang para peneliti bangsa kita untuk hunian sementara bagi para korban bencana.

100% akses sanitasi

Produk unggulan hasil Litbang di bidang sanitasi adalah Bio3, Biofil, dan Biority. Pengolahan air limbah rumah tangga yang bisa mengembalikan kembali air menjadi layak pakai tanpa tercemar bakteri Entamuba Colii. Selain pengolahan air limbah, diperkenalkan juga produk TPA Sampah, Sanitary Landfill dan tungku Sanira yaitu tungku pembakaran sampah nir racun, dan yang sudah tidak asing lagi adalah komposter. Dengan produk tersebut diharapakan dapat mengatasi dan memberikan solusi untuk sanitasi.

Benar-benar produk yang luar biasa. Namun dibalik kebanggaan itu, sungguh miris karena ternyata negara belum dapat membayar royalti kepada para peneliti tersebut.

Semua itu tidak akan berarti apa-apa kalau tidak adanya perhatian dari pemerintah. Perlu adanya sinergi antara budgeting dan marketing dalam hal ini yang punya peran penting adalah Kementrian Keuangan dan Kementrian Perdagangan agar produk anak bangsa menjadi kebanggaan dan berguna.

Puslitbang bukan penjual dan tidak punya hak untuk memaksa masyarakat memakai produk hasil penemuan Kementrian PU. Puslitbang hanya memberikan jalan keluar dengan produk hasil penelitiannya supaya kehidupan dan perkembangannya lebih baik.

[caption id="attachment_338856" align="aligncenter" width="300" caption="Dok. Pribadi"]

14173628851785790500
14173628851785790500
[/caption]

Jangan hanya mengandalkan produk luar karena inovasi karya anak negeri patut juga dibanggakan dan kualitasnya bisa diandalkan, demikian seperti halnya dituturkan Bapak Iwan Suprijanto, ST, MT, selaku Kepala Bidang Program dan Kerjasama - Puslitbang Permukiman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun