Mohon tunggu...
Sr. Gaudensia Habeahan OSF
Sr. Gaudensia Habeahan OSF Mohon Tunggu... Guru - Biarawati
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup ini indah, seindah saat kita dapat berbagi dengan sesama

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Masih Ada Pelangi

3 Oktober 2020   14:35 Diperbarui: 3 Oktober 2020   14:43 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak selamanya hidup seperti berjalan di kebun bunga mawar

Ada kalanya harus melewati semak bahkan hutan belantara
Ditebarkannya banyak kerikil tajam di jalan yang harus kutempuh
agar aku  dapat belajar berhati-hati dalam melangkah.

Ditumbuhkannya semakduri yang lebat di jalan yang harus kulalui
agar aku dapat belajar mawas diri dan waspada jika telah sampai di tujuan.
Diberikannya beribu persimpangan jalan di setiap langkah kaki
agar aku  dapat belajar menjadi bijak dalam memilih dan memutuskan.

Dibebaninya dengan masalah dan ujian di saat menghadapi kesulitan
agar aku  dapat belajar bertahan untuk menghadapi berbagai tantangan
Dibanjirinya dengan hujan lebat, petir, dan badai halilintar di jalur pendakian
agar aku  dapat memiliki daya juang dan pantang menyerah dalam meraih impian.

Dicurahkannya banjir airmata dan duka nestapa di sepanjang jalan
agar aku  dapat belajar menjadi rendah hati dan limpah keikhlasan.
Dilengkungkannya busur pelangi warna-warni di kaki langit sehabis hujan
agar aku  selalu  percaya bahwa akan ada sukacita dibalik duka...

Puncak'3 Okt'20

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun