Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ketika Seorang Muslim Bermain Medsos

29 Maret 2023   12:40 Diperbarui: 29 Maret 2023   12:42 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi seorang muslim sedang bermedsos ria (sumber foto: Marie / Pixabay)

Lewat medsos, seseorang bisa bertemu dengan keluarga dan handai tolan tanpa harus pergi jauh. Meski tidak bertemu secara fisik, paling penting adalah makna silaturahim itu sendiri.

Menyapa paman atau pun sepupu yang tinggal di luar kota atau pulau bisa dilakukan ketika lunch break kantor, via panggilan telepon atau pun video. Mengobrol dengan sahabat yang tinggal di luar negeri juga bisa dilakukan di rumah sambil duduk manis di sofa.

Medsos juga memiliki fitur grup guna memberi wadah bagi orang-orang yang sefrekuensi untuk bertukar pikiran. Mereka bisa berasal dari mana saja, pria-wanita, tua-muda, dan sebagainya. Grup pertemanan yang seusia mungkin grup alumni sekolah atau kampus satu angkatan.  

Terkait dengan hadist Rasulullah mengenai pentingnya silaturahim di bagian awal tulisan ini, grup media sosial bisa membuka peluang-peluang rezeki. Seorang member suatu grup medsos hobi yang sehari-hari berdagang kue tradisional misalnya, ada kemungkinan akan bertemu dengan penggemar berat kue tersebut di sebuah acara kopi darat.

Seorang member grup medsos tentang rumah dan arsitektur yang sehari-hari membuat hiasan bunga kering bertemu dengan pelanggan tetapnya setelah ia kerap membagikan foto-foto karyanya. Atau sebagaimana yang dilakukan oleh salah seorang teman saya yang cukup rajin membagikan kabar tentang aneka usahanya di sebuah WAG yang saya ikuti.

Netiket bermedsos bagi muslim

Sebagaimana perilaku seorang muslim sehari-hari, dalam bermedsos juga ada etiket. Etiket ini kalau dalam kacamata Islam mungkin adab. Dalam konteks medsos, para member forum diskusi di grup medsos harus paham tentang etiket di ranah internet atau netiket.

Seorang muslim yang paham netiket akan menyapa orang lain dengan cara yang baik dan santun terlepas dari profil para member. Ia juga tidak akan memanggil member grup lain dengan sebutan yang bikin kuping panas sebagaimana yang sekarang ini kerap kita jumpai, misalnya "Njing" atau "Nyet".

Medsos juga bukan tempat meluapkan amarah. Kita kerap menjumpai orang-orang semacam itu, bukan? Segala caci-maki dan sumpah serapah, belum kata-kata sekebun binatang terlontar di sana, membuat suasana diskusi di medsos menjadi tidak nyaman.

Padahal Islam mengajarkan untuk sabar, baik yang tersurat di dalam kitab suci Al-Qur'an maupun hadist Rasulullah. Ada beberapa surat di dalam Al-Qur'an yang memerintahkan para muslimin untuk mengutamakan sabar dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di sini ketika berinteraksi di medsos.

Laman Muhammadiyah membahas tentang sabar dengan sejumlah kutipan ayat-ayat Al-Qur'an yang relevan. Salah satu surat yang membahas tentang keutamaan sabar adalah surat Al-Kahfi (QS 18:28) dengan terjemahan sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun