Oleh karena itu, untuk memberi gambaran utuh tentang karakter-karakternya, DC Films membuat episode yang menceritakan tentang sejarah masing-masing karakter, misalnya sejarah Superman dalam "Man Of Steel", sejarah Wonder Woman dalam "Wonder Woman" dan sejarah Joker dalam "Joker".
Sekadar flashback, sejumlah DC Fans merasa kecewa dengan film "Justice League" yang mengandung nuansa Marvel karena ada Joss Whedon yang notabene adalah "orang" Marvel. Di film "Justice League", Whedon menggarap skenario sekaligus merangkap sebagai sutradara pengganti karena sutradara utama Zack Snyder kala itu sedang berduka karena kematian putrinya.
Nah, di film "Joker" ini, Philips ingin mengembalikan pakem film DC yang suram sekaligus dramatis dan mencekam. Film ini akan mengupas karakter sentral Joker secara lengkap mulai dari orang biasa saja yang mencari nafkah untuk menyambung hidup, hingga menjelma menjadi sosok berpengaruh di antara denyut kota Gotham yang akan menjadi lawan Batman, sang pelindung kota.
Oh ya, setelah DC Films memiliki semesta DCEU, Warner Bros juga memiliki DC Black. Label ini disematkan untuk produksi film standalone yang secara khusus mempresentasikan sebuah karakter DC yang dikupas tuntas dalam sebuah film. "Joker" adalah film pertama DC Black.
Sebelumnya penyebutan "alam" film ini masih belum pasti antara DC Black atau DC Dark. Tetapi akhirnya pilihan jatuh pada DC Black. Tetapi DC Black untuk film-film DC ini berbeda dengan istilah DC Black Label dalam komiknya walaupun sebenarnya konsepnya sama.
Kalau berkaitan dengan komik, DC Black Label adalah penyebutan untuk penerbitan komik khusus untuk memfasilitasi penulis komik dan artis baru dengan kisah yang berbeda dengan komik regulernya.
Ceritanya tersendiri atau standalone atau komik lepas, atau bisa juga komik berseri terbatas, yang tidak berkaitan dengan komik regulernya. Gambar-gambarnya juga digarap oleh artis baru, bukan artis yang menggarap komik regulernya. Lebih jauh tentang DC Black Label, silakan ke laman DC Comics Blog.
Keputusan DC Comics menerbitkan DC Black Label menyusul munculnya karakter Batman yang fully-frontal nude dalam sebuah panel komik "Batman: Damned No,1" karya Brian Azzarello and Lee Bermejo yang terbit September 2018 lalu. Komik tersebut pun menjadi kehebohan beberapa waktu setelah terbit. Insiden tersebut mendorong DC Comics untuk membuat DC Black Label. (sumber: Gizmodo)
Dalam film, DC Black (tanpa kata "Label") akan terdiri dari film-film yang berada di luar DCEU, maksudnya tidak termasuk dalam jalan cerita arus utama DCEU. Film-film yang tergolong DC Black merupakan film lepas eksperimental yang mengupas tuntas sesosok karakter dan tidak berkaitan dengan DCEU. Jadi kisah "Joker" tidak terkoneksi dengan "The Suicide Squad" atau "Birds of Prey", dimana jalan cerita kedua film tersebut terkoneksi dengan DCEU.
Bila dibandingkan dengan Marvel, "Venom" adalah film supervillain yang tidak berkaitan dengan MCU. Selain itu Marvel juga sedang merencanakan film standalone "Mysterio", karakter supervillain yang diperkenalkan dalam film "Spiderman: Far From Home".
Di jajaran akting, tugas Phoenix yang memerankan Fleck / Joker menuai pujian. Sepertinya Phoniex bakal menjadi salah satu contender dalam ajang Golden Globe Awards atau Academy Awards tahun 2020 nanti.
