Meski demikian, karyanya sangat bagus dan sangat memperhatikan detail. Pewarnaannya juga tepat sehingga karya miniaturnya nampak nyata. Bahkan karya bangunan rumah misalnya, terdapat kabel-kabel listrik yang melintang.
Tidak hanya membuat bangunan rumah, tetapi juga toko karpet dan seisinya, toko kerajinan perak dan tembaga beserta barang-barang didalamnya, gerabah, mobil, lampu teplok dan lain-lain. Semuanya dibuat serba detail dan nampak mirip dengan aslinya.
Lim Pui Wan, menjadi miniaturist adalah panggilan hidupnya
Di Singapura, ada Lim Pui Wan. Gadis 24 tahun lulusan teknik mesin Tunku Abdul Rahman University College itu sudah mantap memilih pembuatan miniatur sebagai mata pencahariannya. Ia menjual karyanya lewat media sosial dengan nama Picoworm.
Menjadi miniaturist merupakan pekerjaan yang ia cintai. Pada dasarnya ia sangat senang mengerjakan sesuatu yang ia sukai. Padahal sebelumnya ia tidak pernah membayangkan akan menekuni pekerjaan itu.
Semuanya berawal di tahun 2007 ketika masih duduk di bangku SMP. Sang kakak memberinya hadiah sebuah buku tentang miniatur yang ia beli di Taiwan. Pui Wan remaja merasa heran dengan pilihan buku yang diberikan kepadanya.
Tetapi mungkin karena sang kakak memang gemar mengoleksi barang-barang miniatur, sang kakak merasa ingin membagikan sesuatu yang ia suka kepadanya lewat buku.Setiap pulang sekolah, Pui Wan juga kerap bermain koleksi miniatur bersama sang kakak.
Sejak itu Pui Wan seakan merasa jalan hidupnya terbentang di depan matanya. Ia pun rajin mencari informasi di internet tentang miniatur. Ia mempelajari berbagai hal tentang pembuatan miniatur. Ia juga bergabung ke forum-forum serta membeli banyak buku untuk memperkaya wawasan dan mengasah keterampilannya.
Karya-karyanya sangat menakjubkan, kebanyakan terinspirasi dari kebudayaan Malaysia. Pada umumnya, ia membuat miniatur dengan skala 1:12. Tetapi ia juga membuat miniatur dengan skala yang lebih kecil lagi, yaitu 1:35. Mulai dari rumah tiruan, perkakasa rumah hingga super hero, misalnya Ant Man.
Karya-karya miniatur Pui Wan mengudang decak kagum. Sebagaimana karya Eid, ia memperhatikan betul aspek detail. Misalnya, ia membuat sebuah toko camilan curah lengkap dengan kotak-kotak camilan yang berisi beraneka macam camilan palsu berukuran sangat kecil. Bahkan miniatur butiran nasi di atas piring atau di dalam kotak bento pun dibuat begitu detail dan nampak realistis.