Mohon tunggu...
Garuda Hitam
Garuda Hitam Mohon Tunggu... profesional -

Garuda Hitam adalah cerita bersambung dengan genre spionase, kombinasi antara Da Vinci Code dengan James Bond, tentang intrik politik dan intelejen tingkat tinggi yang terjadi di tanah air. Kendati beberapa tokoh dan lembaga yang disebut dalam kisah ini benar-benar ada, cerita ini seratus persen fiksi alias khayalan. Kisah ini ditulis secara bergantian oleh Suka Ngeblog, Daun Ilalang dan Hes Hidayat

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[14] Unit Khusus Presiden Terpilih

30 Juli 2014   19:23 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:50 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Kau pernah bertemu mereka? Bertemu dengan Godam, Gundala dan lainnya?"

Kresna mengangguk. "Beberapa kali, malah. Beberapa agen di LIN juga pernah bertemu mereka. Tentu, kami bertemu dengan mereka dalam rupa manusia biasa, sebagai mas Awang, mas Sancaka, tanpa kostum. Sekalipun  sudah pensiun, namun umumnya mereka tak keberatan jika kami meminta masukan, terutama jika kami menghadapi kasus pelik yang sukar dipecahkan dengan teknologi..."

Kresna menarik nafas, dan melanjutkan," Jika bapak ingin bertemu, aku bisa..."

Namun Presiden terpilih menggeleng. "Untuk kali ini tidak. Jika sudah pensiun, kita harus menghormati keputusan mereka. Yang ingin aku bicarakan itu ada kaitannya dengan pahlawan super..." Dia berhenti untuk melihat reaksi Kresna, dan melanjutkan. "Aku berencana mendirikan sebuah unit yang anggotanya adalah manusia Indonesia yang punya kemampuan khusus. Kemampuan unik, atau kemampuan super, menurut istilah di komik. Unit ini nantinya akan menangani kejahatan yang sukar diselesaikan oleh petugas hukum konvensional. Bagaimana pendapatmu?"

Kresna Dutamangkara mengerutkan keningnya. Jadi ini sebabnya dia diminta menemui Presiden Terpilih. Sang Presiden Terpilih ingin minta pendapatnya.

"Mmm... Aku pikir ide membuat unit khusus yang anggotanya memiliki kemampuan khusus dan istimewa itu sangat brilian. Namun, mungkin sebaiknya unit atau lembaga itu dirahasiakan. Jika diketahui publik, efektivitas lembaga itu akan berkurang. Para anggotanya bisa menjadi selebriti dan setiap hari bisa muncul di infotein tv, termasuk di media sosial, blog, bahkan Kompasiana. Juga, para pahlawan super yang aku kenal itu sangat mementingkan privasi. Mereka tak ingin identitasnya terungkap karena bisa membahayakan keluarga dan orang terdekat..."


Presiden Terpilih mengangguk.

"Sekalipun bakal diisi oleh mereka yang punya kemampuan khusus, sebaiknya unit itu dilengkapi dengan teknologi terkini yang canggih. Teknokogi akan memudahkan berbagai upaya memberantas kejahatan. Tapi teknologi canggih itu tidak murah. Dan karena unit ini akan dirahasiakan, maka pendanaannya harus diatur dengan bijak. Jika menggunakan APBN, harus disiasati dengan cermat supaya tidak akan dianggap sebagai penyimpangan oleh KPK..."

"Unit itu tak akan menggunakan dana APBN. Dananya sudah ada dan bukan dari APBN," kata Presiden Terpilih.

"Dan satu hal lagi," kata Kresna. "Kita akan berurusan dengan mereka yang punya kemampuan spesial. Dengan manusia super. Tentu, itu harus diatur dengan seksama. Berdasarkan pengalamanku bergaul dengan para legenda superhero, rata-rata dari mereka susah diatur. Mereka cinta pada Indonesia namun umumnya enggan diatur oleh negara. Jadi proses rekrutmen harus dilakukan dengan sangat hati-hati..."

Presiden terpilih kembali mengangguk. "Unit itu nantinya akan dipimpin oleh Kolonel Pratiwi. Dan pak Kresna bersama Mr XY akan duduk sebagai penasehat. Mbak Pratiwi nanti melapor langsung kepada saya. Untuk proses rekrutmen, mungkin akan dijelaskan sendiri oleh mbak Pratiwi. Silakan mbak..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun