Mohon tunggu...
Gapey Sandy
Gapey Sandy Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Peraih BEST IN CITIZEN JOURNALISM 2015 AWARD dari KOMPASIANA ** Penggemar Nasi Pecel ** BLOG: gapeysandy.wordpress.com ** EMAIL: gapeysandy@gmail.com ** TWITTER: @Gaper_Fadli ** IG: r_fadli

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Imunisasi Lengkap Segerakan untuk Hidup Sehat Penuh Harapan

16 April 2022   16:51 Diperbarui: 16 April 2022   16:54 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemberian Imunisasi Polio. (Foto: Reuters)

Contohnya?

Di Pontianak dan Singkawang, Kalimantan Barat misalnya.  Difteri kini ditetapkan sebagai KLB. Kepala Dinas Kesehatan Pontianak, Sidiq Handanu mengonfirmasi, sepanjang 2021 lalu ada delapan kasus penyakit Difteri yang ditemukan, tiga diantaranya meninggal dunia.

Lalu di mana lagi?

KLB difteri juga dinyatakan di Sulawesi Selatan. Kasusnya terjadi di Kabupaten Bulukumba dengan dua kasus pada November dan Desember 2021. Disusul satu kasus lagi di Kabupaten Sidenreng Rappang pada pertengahan 2021, dan satu dugaan kasus di Barru. Selain difteri, Sulsel juga mengalami KLB campak.

STOP! Jangan remehkan temuan angka satu kasus PD3I.

Karena, menurut Bidang Pengabdian Masyarakat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Sulsel, Martira Maddepungeng, untuk campak, difteri dan polio, satu kasus saja bisa langsung dikatakan KLB. "Lantaran difteri itu sangat menular, sehingga memang perlu penanganan khusus dan imunisasi dasar harus tetap dilaksanakan meski dalam kondisi pandemi COVID-19," jelasnya.


Target 2022 Kementerian Kesehatan untuk program IDL. (Foto: Screenshot Youtube Kemenkes)
Target 2022 Kementerian Kesehatan untuk program IDL. (Foto: Screenshot Youtube Kemenkes)

Jelas ya, bagaimana dampak dari temuan satu kasus itu. Jadinya ya, amit-amit deh, jangan sampai misalnya polio juga menjadi KLB di Indonesia. Karena, Indonesia boleh bangga lho, sejak 2014 silam sudah dinyatakan bebas polio.

Tapi, jangan keburu euforia. Bebas polio bukan berarti vaksin polio lantas dihentikan. Bukan begitu! Karena, eradikasi atau tindakan pemusnahan virus polio (poliomyelitis) di seluruh dunia masih belum sepenuhnya tuntas. Virus polio masih ada di sejumlah negara dan hati-hati, berpotensi juga masuk ke Indonesia.

Pada peringatan Hari Polio Sedunia 24 Oktober 2020 lalu, WHO menetapkan, benua Afrika layak menyandang predikat bebas polio. Sedangkan dua negara yang masih belum bebas polio adalah Pakistan dan Afghanistan. Jumlah kasus polio di kedua negara ini terus meningkat. Bahkan di Afghanistan, dari 15 kasus polio di tahun 2019 bertambah jadi 41 kasus di Juli 2020.

Mengapa Pakistan dan Afghanistan sulit meraih status bebas polio? Karena program imunisasi polio di sana gagal! Banyak faktor penyebabnya. Terutama disebabkan oleh penolakan dari kelompok Taliban terhadap setiap upaya pemberian imunisasi polio. Imunisasi polio dicekoki berbagai opini sesat sehingga makin menjadi stigma negatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun