Mohon tunggu...
Budiman Gandewa
Budiman Gandewa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Silent Reader

Bermukim di Pulau Dewata dan jauh dari anak Mertua. Hiks.....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cewek Gesrek

7 Juli 2019   11:04 Diperbarui: 7 Juli 2019   11:10 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Udah. Entar aja ngucapin met ultahnya, datang aja ke rumah. Gue tunggu, ya!" Tolak Susan sambil tersenyum manis. "Sekalian, alamat rumah gue..." Lanjut cewek itu lagi, lalu menuliskan alamat rumahnya di secarik kertas.

Dimas menerimanya dengan senang hati. Ternyata cewek tersebut nggak sejahat yang dia kira. Susan memang sempurna. Selain memiliki wajah yang cantik, cewek itu ternyata memiliki hati yang lembut, dibalik sikap yang ditunjukkannya kepada Dimas, selama ini.

Malamnya, Dimas sudah bersiap-siap pergi acara ulang tahun Susan. Sambil melaju di atas motornya, Dimas membaca kembali undangan yang ada di tangannya. Cowok itu sudah terlambat satu jam, acara yang tertera di undangan.

Disebuah warung, Dimas menghentikan laju motornya. Lalu menanyakan alamat rumah Susan yang tertera di kertas, kepada si pemilik warung.

"Maaf Ibu. Tahu alamat ini, nggak?" Kata Dimas kepada Ibu yang menjaga warung tersebut.

Sambil memicingkan matanya, ibu tersebut membaca alamat yang dipegangnya "JALAN KAMBOJA No.1 (Samping Masjid NURUL HIDAYAH). Oh, nggak jauh lagi mas" Jawab ibu itu, sambil menunjuk arah yang mesti dituju Dimas.

Agak bersemangat Dimas meneruskan perjalanannya.. Tidak berapa lama, Cowok itu sampai di masjid yang di maksud ibu warung barusan. Persis di sebelah Masjid, Dimas melihat papan nama, yang terpasang di mulut jalan tersebut. "JALAN KAMBOJA" Gumamnya dalam hati.

Sama dengan alamat yang diberikan Susan. Dimas lalu memasuki jalan tersebut, sambil mencari nomor rumah yang sudah diingatnya dari sebelum berangkat. Tapi alangkah kagetnya Dimas, saat menyusuri jalan tersebut.

Selain gelap, tanpa penerangan di sisi jalan. Satu-satunya cahaya, hanya berasal dari lampu motornya. Matanya melihat kesekeliling, namun yang dilihatnya cuma deretan pohon kamboja dan puluhan patok kuburan.

Sadar sudah dikerjain oleh susan. Dimas pun berteriak sekencang-kencangnya. "DASAR CEWEK, GESREEEK...!" Lalu suaranya, menggema kembali. Penuh Echo. hihihi....

Sementara di rumahnya Susan sedang meniup dan memotong kue ulang tahunnya. Cewek itu merayakan hari bahagianya bersama teman-teman sekelasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun