Mohon tunggu...
Money Pilihan

Ekosistem Inovasi

4 April 2018   10:04 Diperbarui: 4 April 2018   10:54 3044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 Prinsip dasar dalam membangun inovasi yang berelanjutan (Ilustrasi Pribadi)

Dalam melakukan penelitian untuk menulis bukunya Greg Satellmenemukan banyak ilmuan, eksekutif, dan pengusaha terkenal merupakan pribadi yang ramah, perhatian, dan memiliki keinginan yang tulus untuk membantunya. Karakter dan perilaku mereka dalam konteks menghormati dan menghargai begitu konsisten, hingga ia menyimpulkan bahwa dalam inovasi sifat kemurahan hati dengan menghargai bisa menjadi keunggulan yang sangat kompetitif.

Dari berbagai hal diatas maka dapat kita ambil sebuah pelajaran bahwa yang Anda butuhkan bukanlah orang terbaik, tapi tim terbaik. Masalah yang kita hadapi saat ini dan ingin kita selesaikan dengan inovasi akan sulit diselesaikan oleh satu orang jenius dan hebat yang bekerja dalam kesendirian. 

Tapi yang kita butuhkan adalah sekelompok tim yang mampu menyeburkan jutaan gagasan, yang dapat berkolaborasi, yang mau mendengarkan satu sama lain, dan mampu membangun ikatan yang kuat. Anda sudah memiliki orang-orang hebat dalam tim Anda, berdayakan mereka, jangan biarkan mereka tenggelam begitu saja.

Pada titik ini peran pemimpin bukan lagi membuat inovasi dan memotivasi semua anggota tim untuk mengikuti pemikirannya, tapi membuat tim yang punya kemauan dan kemampuan menghasilkan inovasi baru dan bersama-sama mengejarnya. Tidak peduli seberapa kreatifnya dan inovatifnya kita, inovasi yang kita hasilkan secara pribadi akan kalah dengan inovasi yang dihasilkan oleh tim yang inovatif. You can not create a great innovation by yourself, start becoming an innovative leader and build a tough team.

Untuk membangun kemauan berinovasi, pemimpin harus mampu menanamkan tujuan dan nilai yang mulia dalam berinovasi. Dalam pengalaman pribadi saya, surround yourself with loyal, sincere, and passionate team, pada titik itu inovasi akan lahir dengan tajam, kuat, mengakar, dan tangguh.

3. Innovative Culture


Boston Consulting Group (BCG) pernah menerbitkan temuan utama dari survey "Most Innovative Companies 2014". Berdasarkan hasil penelitian Boston Consulting Group (BCG), perusahaan yang berhasil berinovasi pada umumnya melakukan pendekatan inovatif sebagai sistem.Untuk membangun sistem yang inovatif, lihatlah perusahaan atau organisasi sebagai laboratorium ide baru. 

Yang tidak kalah penting adalah memfasilitasi inovasi lahir lewat sumber daya yang ada. Sebagai contoh kebijakan Google mendorong pegawai untuk menggunakan 20% dari waktu kerja untuk mengerjakan ide mereka dan 3M company mengijinkan pegawai untuk menggunakan 15% dari waktu mereka untuk proyek yang mereka pilih.

Gerard J. Tellis, Jaideep C. Prabhu dan Rajesh K. Chandy menunjukkan bahwa adaptabilitas merupakan pondasi paling penting dari keberhasilan budaya organisasi. Apakah arti dari adaptabilitas? Adaptabilitas ini adalah budaya yang mendorong untuk mengambil resiko, kemauaan bereksperimen, inisiatif personal, pengambilan keputusan dan eksekusi yang cepat, dan kemampuan untuk melihat peluang yang unik. Untuk membangun sistem yang inovatif, lingkungan yang dedikatif dibutuhkan untuk mendorong pendekatan ini.

Menurut Faisal Hoque, terdapat lima hal yang dilakukan secara konsisten oleh organisasi yang inovatif, yaitu mendengar, terbuka, kolaboratif, membangun kesetaraan, merangkul kegagalan.

Mendengar: Semua orang di internal dan eksternal organisasi sering memiliki gagasan dan wawasan yang luar biasa yang dapat menghasilkan inovasi baru. Oleh karena itu menjadi penting bagi pemimpin dan semua orang di organisasi untuk menghargai pendapat dari semua anggota mulai levelstruktur terendah hingga levelstruktur tertinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun