Mohon tunggu...
galih pratama
galih pratama Mohon Tunggu... -

Menyatulah dengan alam, coba selami cara alam bergerak dan bereaksi, sayangi Ia. Setelah itu baru namakan dirimu manusia.

Selanjutnya

Tutup

Music

Bedah Lirik Lagu "Lampu Merah 2" Benyamin Sueb

18 Agustus 2018   01:25 Diperbarui: 18 Agustus 2018   02:13 1779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Liat pak polisi diri di bunderan
Ngatur lalu lintas demi keamanan
Gak peduli panas gak peduli hujan
Demi keamanan lalu lintas jalan.

Sepintas liriknya memang biasa saja, hanya kalau diperhatikan lebih mendalam, lirik tersebut mengandung unsur komedi dan pornografi yang dikemas secara cerdas.

Menurut gw, Si Pencipta berusaha menyampaikan hal yang biasa kita bahas sehari hari, salah satunya adalah becandaan receh Suami yang sedang bergairah, lalu mengajak Istrinya yang sedang, sebut saja-menstruasi, untuk berhubungan intim. Terdengar ekstrim memang, tapi kembali lagi, ini analisa gw pribadi, kalo ada yang salah mohon diluruskan.

Bait pertama Si Pencipta menceritakan Suami yang sudah tidak sabar untuk bercumbu dengan Istrinya. Coba perhatikan, Si Pencipta menggunakan istilah "Lampu Merah" untuk menceritakan Istri yang sedang memperingatkan Suami untuk  tidak berhubungan dulu karena sedang PMS.

Sang Suami tau kalau Istrinya sedang PMS, hanya saja ia tak sabar karena ingin sekali bercumbu dengan Istrinya. Begitu pula di bait kedua, sang Istri menasehati Suami agar tidak bercumbu dulu dengannya, nanti kalau sudah hijau, baru boleh. Karna untuk kesehatan, tidak baik berhubungan intim dengan Istri ketika sedang mengalami PMS.

Tapi si Suami tetap tidak sabar. Perhatikan kata "masuk" dalam bait tersebut. Si Pencipta lagu tidak menulis kata "Jalan" untuk lampu hijau. Karena kata "masuk" untuk orang dewasa yang pikirannya mesum kayak gue pasti tau arahnya kemana.

Beda ketika lirik tersebut dibaca oleh anak kecil yang masih polos, lirik ini menjadi positif maknanya, karena didalamnya terdapat pembelajaran mengenai fungsi dari warna lampu lalu lintas. Disitu letak kejeniusan Si Pencipta lagu ini, karya dan ilmu pengetahuan disampaikan secara santai dan menyenangkan. Mungkin berkat lagu itu istilah "Lampu Merah"  kemudian lebih populer menjadi becandaan untuk wanita yang sedang mengalami PMS.

Pada bait ketiga ini Si Pencipta mulai menyampaikan maksudnya secara lebih ekstrim,tapi tetap dikemas secara cerdas.

Di awal bait ketiga ini, Si Pencipta masih menceritakan tentang Istri yang menjelaskan kepada Suaminya kapan boleh atau tidak bercumbu dengannya dengan lirik "lampu merah, stop", yang maksudnya adalah jangan berhubungan ketika Istri sedang menstruasi.

Dan lirik "lampu ijo, jalan" yang berarti boleh berhubungan lagi dengannya, dan kali ini menggunakan kata "jalan" untuk kamuflase, yang secara tidak sadar makna "masuk" setelah lampu ijo di bait sebelumnya terlupakan oleh si penikmat lagu tersebut. Dan "Lampu kuning jalan pelan pelan bang" silahkan atur sendiri gulanya.

Setelah itu, masih di bait ketiga, muncul lirik "Abang sodok ye?". Di bagian ini Si Pencipta kembali bercanda dengan kecerdasanya. Lirik tesebut sudah dalam kategori bahaya untuk anak dibawah umur, mungkin kalau lagu ini diputar dimedia audio dan visual, lagu ini sudah kena tegur KPI dan akhirnya disensor dengan alasan kalau tidak, dapat meningkatkan birahi para pendengarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun