Mohon tunggu...
galuh ayu sekar kinanti
galuh ayu sekar kinanti Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi

nonton film, menggambar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perbedaan Membangun Semangat Kebersamaan : PKKMB FISIP UPN VETERAN JAKARTA

21 Agustus 2025   13:15 Diperbarui: 21 Agustus 2025   13:18 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Memulai kehidupan perkuliahan adalah momen penting bagi setiap mahasiswa baru. Proses ini bukan hanya tentang memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi, tetapi juga tentang memasuki sebuah fase kehidupan baru yang penuh dengan tantangan, pengalaman, serta kesempatan. Salah satu kegiatan yang sangat berarti dalam awal perjalanan ini adalah PKKMB FISIP UPN Veteran Jakarta 2025. Acara ini memberikan kesempatan berharga bagi mahasiswa baru untuk mengenal lebih dekat suasana kampus, mulai dari lingkungan akademik, fasilitas yang tersedia, hingga berbagai kelompok studi mahasiswa (KSM) yang akan mewarnai kehidupan perkuliahan. Selain itu, PKKMB juga menjadi ajang yang tepat untuk bertemu, berinteraksi, dan menjalin persahabatan dengan teman-teman dari berbagai daerah dengan latar belakang budaya yang beragam. Hal tersebut tentu saja menambah warna serta memperkaya pengalaman setiap mahasiswa dalam menapaki kehidupan kampus.

Acara PKKMB FISIP UPN Veteran Jakarta 2025 dimulai dengan penyambutan hangat dari Bapak Dekan UPN Veteran Jakarta. Kehadiran Bapak Dekan menjadi momen yang sangat berkesan, karena beliau tidak hanya menyampaikan sambutan, tetapi juga memberikan motivasi, arahan, serta gambaran besar mengenai pentingnya peran mahasiswa di lingkungan kampus dan masyarakat luas. Selanjutnya, Kepala Program Studi turut menyampaikan penjelasan mengenai kurikulum, metode perkuliahan, hingga harapan agar mahasiswa mampu menyesuaikan diri dengan baik dan menjadi pribadi yang disiplin serta kritis. Selain itu, mahasiswa baru juga diperkenalkan pada berbagai kelompok studi mahasiswa (KSM) dan organisasi lainnya yang bisa menjadi wadah untuk mengembangkan potensi di luar ruang kelas. Meskipun Bapak Dekan, Kepala Program Studi, para Bapak/Ibu Dosen, dan kakak-kakak KSM berasal dari latar belakang yang berbeda, mereka semua menunjukkan kekompakan dan kebersamaan yang kuat. Hal ini menciptakan suasana kampus yang tidak hanya akademis, tetapi juga penuh kehangatan dan rasa kebersamaan.

Selama mengikuti PKKMB di FISIP UPN Veteran Jakarta, saya pribadi mendapatkan banyak pengalaman yang membuka wawasan. Saya bertemu dengan teman-teman baru dari berbagai daerah di Indonesia, masing-masing dengan cerita, logat, dan budaya yang berbeda. Misalnya, saya berkenalan dengan seorang teman dari Padang yang dengan bangga memperkenalkan makanan khas daerahnya, seperti rendang dan gulai. Makanan tersebut bukan hanya sekadar lezat, tetapi juga menyimpan cerita tentang tradisi, keluarga, dan filosofi yang diwariskan turun-temurun. Selain itu, saya juga bertemu dengan teman dari Jawa Timur yang memperkenalkan saya pada rawon dan rujak cingur. Kedua makanan itu punya cita rasa yang khas, unik, dan menggugah selera, sekaligus mencerminkan kekayaan budaya kuliner daerahnya. Dari pertemuan sederhana ini, saya belajar bahwa makanan bukan sekadar konsumsi, melainkan juga simbol identitas budaya yang harus kita jaga bersama.

Melalui interaksi dengan teman-teman baru ini, saya semakin menyadari betapa luas dan kayanya budaya Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke, setiap daerah memiliki ciri khas yang unik, mulai dari bahasa, pakaian adat, kesenian, hingga cara berinteraksi sehari-hari. Keberagaman inilah yang saya temukan secara nyata selama PKKMB, dan saya merasa pengalaman ini memberikan pelajaran berharga. Saya belajar bahwa dengan saling menghargai perbedaan, kita bisa membangun persatuan yang kokoh. Keberagaman yang hadir bukanlah penghalang, tetapi justru menjadi sumber kekuatan yang mempererat hubungan antarindividu. Melihat langsung keberagaman budaya di lingkungan kampus membuat saya semakin sadar bahwa menjaga keberagaman bukan hanya tentang menghormati adat atau bahasa, tetapi juga tentang membangun sikap saling menghormati, toleransi, dan kerja sama dalam kehidupan sehari-hari. PKKMB FISIP UPN Veteran Jakarta telah memberikan contoh nyata bagaimana perbedaan bisa dirangkul dengan baik sehingga tercipta suasana harmonis. Jika mahasiswa sejak dini mampu menjaga sikap menghargai perbedaan, maka di lingkup yang lebih luas, seperti masyarakat Indonesia, persatuan dan kedamaian akan jauh lebih mudah diwujudkan. Dengan demikian, PKKMB tidak hanya menjadi acara penyambutan mahasiswa baru, tetapi juga menjadi titik awal terbentuknya kesadaran untuk menjaga persatuan di tengah keberagaman.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun