Mohon tunggu...
Matakedua
Matakedua Mohon Tunggu... Freelancer - Ini saya

Suka menulis dan bikin huruf

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Pagi yang Terkontaminasi

27 Desember 2019   06:59 Diperbarui: 27 Desember 2019   06:56 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku terjebak di pagimu
Yang tanpa jendela, pun tanpa atap
Hanya nampak langit biru di atas kepala
Dingin seperti tiap awalan pagi melanda

Aku terjebak di pagimu
Yang tanpa pintu, tanpa angin mesra
Hanya nampak kabut terbaring di udara
Adalah aroma wangimu yang terbawa

Temukanmu di sisi ruang berbeda
Mewujud dinding tak bersuara
Mencoba Memeluk kabut sekuat tenaga
Yang terasa hanyalah hampa

Tak kutemukan lagi warna warni
Apakah pagiku sudah terkontaminasi?
Tak kupeluk lagi senyuman pagi
Apakah pagiku sudah pergi?

Sudah pagi..dan pergi
Tak kutemukan di sisi pagi
Ku terjebak di pagi yang terkontaminasi
Pergi, entah kapan akan kembali
Kutemui pagi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun