Mohon tunggu...
Galih Adithia
Galih Adithia Mohon Tunggu... Freelancer - Sang Petualang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Leave your comment bellow !

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bagaimana Jam Tubuh Mengatur dan Memengaruhi Hidup Manusia?

3 Juni 2023   16:20 Diperbarui: 10 Juni 2023   12:47 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kehidupan manusia tidak bisa dilepaskan dengan waktu. Waktu bukan hanya sekedar penanda sebuah momen atau pengatur aktivitas supaya lebih teratur dan produktif. Ilmu pengetahuan rupanya menemukan bahwa tubuh manusia, sejatinya sudah terikat dengan waktu sejak awal.

Meski tidak dapat merasakan, mendengar atau menyentuhnya, di dalam tubuh manusia terdapat jam, yang biasa disebut dengan jam tubuh (body clock). Jam tubuh ini yang tanpa kita sadari mengatur dan memengaruhi hidup manusia setiap hari selama 24 jam.

Salah satu hal paling dasar yang diatur oleh jam tubuh adalah siklus tidur dan bangun manusia atau yang disebut dengan ritme sirkadian.

Siklus ini membuat seseorang merasa mengantuk saat malam semakin larut dan terjaga ketika pagi hari. Bahkan jika seseorang tidak mengetahui jam berapa, kondisi tersebut terjadi secara otomatis.

Ritme alami ini disinkronkan dengan matahari sehingga pada saat siang hari, sinyal akan dikirim untuk membuat hormon yang membuat terjaga menjadi aktif.

Sementara di malam hari, saat cahaya yang masuk ke mata berkurang, hormon yang disebut melatonin akan dilepaskan sehingga membuat seseorang merasa mengantuk dan membantu tetap tidur.

"Banyak fungsi tubuh Anda dan aktivitas normal sehari-hari terpola dalam siklus 24 jam ini," jelas Dr. Michael Sesma, ahli biologi sirkadian dari National Institute of Health.

Sebelumnya, di masa lalu orang berasumsi bahwa ritme harian tersebut terjadi karena adanya pengaruh dari cahaya siang hari yang kemudian membuat seseorang terbangun. Namun sebuah eksperimen di tahun 1938 membuktikan kesalahan itu.

Ilmuwan tidur dari University of Chicago, Nathaniel Kleitman dan asistennya Bruce Richardson berkemah selama 32 hari dalam kegelapan total Gua Mammoth di Kentucky untuk melihat bagaimana tubuh akan merespon tanpa adanya cahaya siang hari. Apa yang mereka temukan adalah bahkan tanpa cahaya siang hari, tubuh mereka mengikuti siklus tidur yang teratur.

Namun jam tubuh tidak hanya hanya soal mengatur tidur atau bangun. Jam internal itu memengaruhi banyak hal mulai dari suhu tubuh, mental, suasana hati, nafsu makan, hasrat seksual, hingga soal kekebalan tubuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun