Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Siapa Bilang di Jerman Nggak Ada Gelandangan, Begini Potretnya!

3 Maret 2023   01:47 Diperbarui: 3 Maret 2023   07:46 1286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gelandangan bawa barang bawaan (Sumber: Pixabay/Wal-172619)

Banyak dari gelandangan perempuan, mereka menjauhi dari keramaian supaya tidak dikenali orang, tidak bertemu orang dan kadang mereka harus berlagak tidak seperti gelandangan. Misalnya dari penampilan. Inga sendiri tinggal di tenda di daerah hijau bersama sang pacar. Menurutnya, menjadi gelandangan perempuan itu riskan, banyak pelecehan seksual yang terjadi. 

Tambahnya, ada yang sampai mati. Kebanyakan dari mereka mengalami kekerasan oleh pasangannya. Pasangan pun berganti-ganti. Ada pula yang berujung di kursi roda karenanya. 

Untuk pergi ke rumah perempuan, rumah khusus perempuan yang mengalami KDRT, bukanlah pilihan karena merasa malu tinggal di rumah yang image-nya negatif. Orang akan memandang sebelah mata. Untuk lapor polisi, para perempuan juga takut karena justru seperti masuk ke kandang singa. Mereka ini ada yang lari karena hutang atau pergi dari keluarganya, menghilang bersama angin. Kalau ke polisi artinya menyerahkan diri.

Sokongan 7 juta per bulan untuk gelandangan

Gelandangan di Jerman bisa mendapatkan dana 446 euro atau kira-kira 7 juta rupiah. Itu setidaknya pengalaman dari Dennis. Ia mendapatkan dana pengangguran kelas II dari Job center atau pusat bursa kerja. Ia sudah 24 tahun berada di jalanan Hamburg. 

Tadinya ia takut untuk mengajukan permohonan tunjangan gelandangan. Takut banget ketemu petugas. Untungnya ada petugas sosial yang membantunya. Hingga sekarang ia bisa mengambil cek dana di Hinz&Kunst. 

Setelah menunjukkan kartu tanda pengenal dan tanda tangan, ia mencairkan uangnya langsung. Budget ini bisa dikirim ke Postbank, salah satu bank yang ada di Jerman. Karena harus dipotong 5 euro, ia nggak mau.

Walaupun ada uang 7 juta sebulan, jangan berharap jadi gelandangan di Jerman, ya? Selain memalukan negara Republik Indonesia dan  ngrepotin keluarga dan orang lain, kehidupan jalanan di Jerman itu kerrrassss dan dingiiiiinnn walaupun musim panas. Bayangin bisa kerokan tiap hari sampai bolong saking seringnya masuk angin, ah.

***

Baiklah, lima hari di Hamburg yang sangat mengesankan, bukan? Aku banyak belajar tentang kehidupan dan mensyukuri apa yang aku punya di Jerman. 

Bertemu dengan gelandangan secara langsung dan mengunjungi tempat-tempat khusus bagi mereka itu juga sesuatu. Ini pasti nggak bakalan ada di jadwal tur ke Jerman yang kalian booking. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun