Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Oster Wanderweg, Jalan Setapak Khusus Paskah di Jerman

2 April 2021   15:43 Diperbarui: 2 April 2021   18:04 1005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiasan telur paskah raksasa (dok-Gana)

Jadi, kota ini ada di daerah Jerman Selatan, perbatasan Jerman dengan Swiss. Makanya jika naik pesawat dari Indonesia, lebih dekat turun di Swiss.

Kembali ke jalan setapak paskah. Mata kami mulai gerilya. Para peserta yang mendekorasi jalan berasal dari beragam toko dan perusahaan. Ada yang dari salon, toko HP, pabrik kayu, individu dan lainnya. Mereka ini berkreasi menghiasi jalanan dengan ide masing-masing.

Dari rumah memang tidak jauh, hanya 10-15 menit. Begitu tiba di sana, kaget, karena hari yang terik membuat banyak orang berdatangan. Mobil berjajaran seperti ada orang sunatan. Lahhh, nggak ada corona?

Saya hendak memakai masker, tapi ternyata tak ada satu orangpun yang memakai di tempat terbuka yang dekat dengan hutan itu. Ya, sudah, kami harus menjaga jarak.

Kami memilih berjalan di atas rumput ketika berpapasan dengan banyak orang, lalu kembali ke jalan setapak saat tidak banyak orang. 

Satu demi satu hiasan kami amati. Ih, lucu, seru. Pokoknya memandanginya seperti terlupa akan corona dan berfantasi bersama suasana paskah.

Ketemu kelinci paskah (dok.B69)
Ketemu kelinci paskah (dok.B69)
Manis manja group (Dok-B69)
Manis manja group (Dok-B69)
Jalan-jalan bersama keluarga itu asyik (dok.B69)
Jalan-jalan bersama keluarga itu asyik (dok.B69)
Memperingati paskah dengan tradisi jalan-jalan

Betul, jalan-jalan sendiri sudah menjadi tradisi nenek moyang orang Jerman. Menurut sejarah, selama masa perang PD I dan II mereka ini banyak berjalan kaki karena pindah-pindah mencari tempat yang aman. Tidak hanya di dalam negeri tapi juga jalan kaki sampai luar negeri.

Nah, saat memperingati paskah, ini juga menjadi tradisi masyarakat Jerman yang mayoritas beragama Katolik Roma. Jalan-jalan di tempat terbuka dan diakhiri dengan acara mencari telur, misalnya. Jalan-jalan juga bagus untuk kesehatan.

Acara ini juga sebagai rasa terima kasih bangsa Eropa Barat yang terkenal dengan produksi Mercedesnya, karena musim semi telah tiba, matahari kadang menyengat hangat.

Maklum, musim dingin di mana salju bisa saja berjatuhan, hawa yang minus, hewan-hewan tertidur dan tanaman pada mati, tentu merupakan pemandangan yang lain. Manusia memang harus pandai bersyukur, supaya ada kenikmatan yang terasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun