Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Akankah Manusia Masa Depan Memiliki Fisik yang "Menyeramkan"?

14 September 2017   22:44 Diperbarui: 16 September 2017   17:21 4071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selamat datang di Sangiran (dok.Gana)

Besar sekali museumnya. Lebih besar dari yang di Bolzano. Museum itu ternyata punya tiga ruangan. Ruang pamer satu tentang kekayaan Sangiran. Ruangan ini menampilkan fosil dan replika manusia purba.

Kaki kami terus berjalan ke ruang berikutnya. Ruang pamer dua, berisi tentang langkah-langkah kemanusiaan. Di sana ada gambaran zaman triasik (245-280 juta tahun yang lalu), gambaran ikan yang menjadi fossil dan replika para penemu situs (orang asing).

Asyik. "Touch me," begitu tulisan yang terlihat di antara kepala dan gadingnya. Rayuan yang menggoda. Anak-anak mulai ribut ketika menyentuh fossil gajah yang ditemukan dan berumur 500.000 tahun lalu. Rabaan yang spektakuler! Baru pertama kali seumur hidup, membayangkan hidup di zaman itu, oh no!

Puas di ruang dua, kami hijrah ke ruang pamer tiga. Di sini mengilustrasikan masa-masa keemasan Homo Erectus, generasi pendahulu kita (dari teori Darwin bahwa manusia dari kera bukan Adam dan Hawa?).

Banyak penemuan yang dimasukkan di dalam kaca mulai tengkorak manusi purba antara lain rahang atas, rahang bawah, tulang kering, gigi taring dan ujung alat berburu dari Homo Erectus. Mata kami berkelap-kelip, memandanginya.

Ohhh, sebentar. Di ruang itu saya membaca informasi yang mengejutkan bahwa rupanya Homo Erectus diduga tak hanya sebagai pemburu tapi juga diburu oleh hewan buas waktu itu. Sungguh kehidupan yang keras. Hukum alam, siapa kuat dia yang di atas.

Tengkorak Homo Erectus (dok.Gana)
Tengkorak Homo Erectus (dok.Gana)
Tulang, rahang dan gigi (dok.Gana)
Tulang, rahang dan gigi (dok.Gana)
Sebagian penemuan situs Trinil di Belanda (dok.Gana)
Sebagian penemuan situs Trinil di Belanda (dok.Gana)
Akankah Penemuan Dubois Dikembalikan ke Indonesia?

Kami berjalan dalam barisan. Tiba-tiba, para gadis jejeritan pengen foto-foto dengan keluarga saya. Huh, saya bukan idola, nggak ada yang butuh. Ya, sudah, menyingkirrrrrr.

Tak terasa, saya berhenti di depan fragmen para arkeolog yang mencari tulang-belulang manusia dan hewan zaman purbakala. Yakin banget 100% bahwa apa yang mereka lakukan itu "juara"! sampai titik darah penghabisan alias nggak setengah-setengah.

Bangga sekali melihat paparan betapa Indonesia kaya akan situs penemuan kehidupan purbakala; Situs Semedo, Situs Perning, Situs Patiayam, Situs Tanjung, Situs Ngandong, dan Situs Trinil. Terima kasih sekali kepada dunia luar yang tertarik dan memberikan bantuan untuk menemukan kekayaan yang ribuan tahun tertimbun tanah.

Hmm. Trinil. Dari situs yang terakhir itu, saya sedikit latihan mikir, rupanya ada beberapa penemuan Dubois di sana yang disimpan di Museum Leiden. Apa pertimbangan pemerintah zaman itu hingga membolehkannya diusung ke sana? Bukankah itu milik Daerah Trinil? Bisakah dikembalikan ke tempat asal ditemukannya barang tersebut? Biar anak-cucu kita nggak perlu terbang ke Belanda untuk melihatnya? Mungkin saja saat Belanda menguasai Nusantara, prosedur membawa barang prasejarah lebih mudah daripada pemerintahan sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun